Nama : ISMET ASANI
NIM : 14.230.0006
Kelas : 1M51
Dosen pengampu : Hari Agung, M.Kom
SISTEM PAKAR UNTUK
DIAGNOSA PENYAKIT MATA PADA MANUSIA
1.
Pendahuluan
Seperti yang diketahui mata adalah suatu panca indra yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk melihat. Dengan mata melihat, menusia dapat menikmati keindahan alam dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar dengan baik. Jika mata mengalami gangguan atau penyakit mata,maka akan berakibat sangat fatal bagi kehidupan manusia. Jadi sudah mestinya mata merupakan anggota tubuh yang perlu dijaga dalam kesehatan sehari-hari.
Seiring
perkembangan teknologi yang sangat pesat,
pada bidang kedokteran saat ini juga telah menfaatkan
teknologi untuk membantu peningkatan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat
luas. Pekerjaan yang sangat sibuk dari seorang dokter
mengakibatkan bidang sistem pakar mulai
dimanfaatkan untuk membantu seorang pakar/ahli dalam
mendiagnosa berbagai macam penyakit,
seperti jantung, ginjal, stroke, kanker, gigi, kulit
hingga ke mata.
Sistem
pakar merupakan suatu program aplikasi
komputerisasi yang berusaha menirukan proses penalaran
dari seorang ahlinya dalam memecahkan
masalah spesifikasi atau bisa dikatakan
merupakan duplikat dari seorang pakar karena
pengetahuannya disimpan didalam basis pengetahuan
untuk diproses pemecahan masalah. Data yang
tersimpan dalam database akan menginformasikan
suatu keluhan pasien dengan akurat dan dapat
menyimpulkan jenis penyakit mata yang diderita
oleh pasien.
2. Tujuan
Penelitian
Membuat
suatu perangkat lunak untuk dapat diagnosa
penyakit mata pada manusia menggunakan
rekayasa sistem pakar (expert system). Agar setiap
penderita penyakit mata dapat dengan mudah dan
cepat mengetahui jenis penyakit
mata
tanpa harus ke dokter terlebih dahulu. Sistem nantinya untuk
menggantikan ahlinya untuk mengenai jenis penyakit dan mencari solusi dalam pengobatannya.
3.
Pembahasan
Desain
Data
Dari
hasil analisis sistem yang dilakukan pada pembuatan perangkat lunak ini,
data-data tersebut dikelompokkan sesuai dengan class tertentu
untuk memudahkan dalam pembuatan program. Selain
itu ada beberapa data yang disimpan pada
tabel.
A.
Untuk
menyimpan data tertentu pada pembuatan
perangkat lunak ini dibutuhkan empat tabel
yaitu :
1.
Tabel
DbLogin untuk menempatkan data login user setelah
melakukan prosesregistrasi/pendaftaran pasien.
2. Tabel DbPasien
untuk menempatkan data-data pasien
yang menderita penyakit mata.
B.
Pada
pembuatan perangkat lunak sistem pakar, dibuat suatu
sistem yang dapat menggantikan seorang pakar
yang mana sistem menjadi suatu perangkat lunak
yang dapat meemberikan kesimpulan konsultasi dari pasien.
Desain
Proses
Pada
desain proses akan dijelaskan menggunakan decision
tree yang berhubungan dengan tabel dan sering digunakan dalam analisis sistem
(sistem non AI). Sebuah decision tree dapat dianggap
sebagai suatu semantic network hirarki yang diikat oleh
serangkaian aturan (rule). Tree ini mirip dengan
pohon keputusan yang digunakan pada teori
keputusan. Tree dibentuk oleh simpul (mode)
yang mempresentasikan tujuan (goal) dan hubungan (link)
yang dapat mempresentasikan keputusan (decision).
Akar (root) dari pohon berada disebelah kiri
dan daun (leaves) berada di sebalah kanan.
Keuntungan utama dari decision tree yaitu tree dapat
menyederhanakan proses akuisi pengetahuan.
Tree yang digunakan pada penelitian
ini merupakan suatu forward chaining tree. Hal tersebut
berkaitan dengan masalah diagnosis yang dibahas dalam
penelitian sistem pakar pada diagnosa
penyakit mata. Pada forward chainingtree penelusuran informasi dilakukan
secara forward (kedepan) seperti yang umumnya digunakan
pada masalah-masalah diagnosis lainnya. Dari
pernyakit mata yang diketahui, kemudian mencoba
melakukan penelusuran kedepan untuk mencari fakta-fakta yang cocok berupa gejala-gejala
penyebab penyakit mata yang bersangkutan.
Pada tree tersebut dapat dilihatbagaimana suatu gejala penyakit atau
kesimpulan gejala penyakit merujuk kepada suatu jenis penyakit
tertentu, dan bagaimana beberapa gejala yang sama dapat
merujuk kepada beberapa penyakit yang berbeda. Pada
penelusuran dengan metode forward chaining dapat ilihat
bahwa penelusuran kedepan untuk mengenali penyebab dan jenis penyakit yang dialami
oleh pasien. Perhatikan pada gambar 1.
Gambar 1. Decision
tree dengan metode Forward Chaining
Kebutuhan
Antarmuka
Agar
data yang dibutuhkan oleh sistem dan data-data
yang dihasilkan oleh sistem dapat diketahui oleh
user maka pada pembuatan perangkat lunak ini membutuhkan beberapa form. Form-form
yang dibutuhkan pada pembuatan perangkat lunak
adalah sebagai berikut :
1.
Form
utama yang digunakan menampilkan menu-menu dari
perangkat lunak.
2.
Form
login user (pemakai) untuk menggunakan
perangkat lunak sistem pakar dimana dilihat
dari level akases pemakai.
3.
Form
registrasi (pendaftaran) pasien baru, disini pasien
dapat mengisi data dan username (ID) dan password
yang dapat agar dapat melakukkan proses login user untuk konsultasi/diagnosa
penyakit mata.
4.
Form
edit data pasien dan hapus data pasien,digunakan untuk mengubah data pasien dan menghapus
data pasien yang tidak digunakan.
5.
Form
yang digunakan untuk melakukan prosesi dentifikasi
jenis penyakit yaitu form aplikasi konsultasi
pasien atau form sistem pakar diagnosa
penyakit mata.
6.
Form
yang digunakan untuk menampilkan semua data
pasien yang telah terdaftar diperangkat lunak sistem pakar.
7. Form bantuan
terhadap administrator dan penggunaan
perangkat lunak sistem pakar oleh pasien.
Design
Antarmuka
Menu
utama terdiri dari menu yaitu FilePakar (Login, Pendaftaran Pasien, Ubah
data,Logout), Konsultasi, Bantuan Program dan Keluar.
Yang
mana login, pendaftaran, ubah data logout dan
expert system dan kontak admin merupakan submenu dari masing-masing isi menu yang tampilkan pada
menu utama. Menu utama bagian dari indek pada setiap
halaman desain antarmuka aplikasi yang akan
dikembangkan, perhatikan pada gambar 2.
Gambar 2. Desain
Antarmuka Menu Utama
Design
Diagram Arus Data
Data
flow diagram (DFD)
atau diagram arus data merupakan suatu gambaran grafis dari suatu
sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol
untuk menggambarkan bagaimana data mengalir
melalui suatu proses yang salingberkaitan. Walaupun nama diagram ini menekankan pada
data, situasinya justru sebaliknya: penekanannya ada
pada proses.
Diagram
Konteks
Diagram
konteks bertujuan untuk melihat informasi sistem
pakar diagnosa penyakit mata pada proses
sistem secara keseluruhan. Dari analisis yang dilakukan,
diperoleh diagram konteks seperti gambar 3.
Gambar 3.
Diagram konteks
Pada
diagram kontek ini terdapat 3 sistem yang
mempengaruhi pemprosesan untuk mendiagnosa
penyakit mata pada manusia, diantaranya
adalah:
1.
Pakarnya
(dokter/admin sistem) dapat berfungsi
sebagai administrator untuk memasukkan data-data
baru mengenai gejala dan jenis penyakit.
2.
User (pemakai sistem pakar) adalah pasienyang
berkonsultasi dengan sistem pakar lunak diagnosa
penyakit mata.
3.
System Engineer (mesin sistem pakar) untuk mengelolah
dan mempresentasikan jenis penyakit dan
mengelola rules (aturan-aturan) gejala menjadi
jenis penyakit.
DFD (Data
Flow Diagram) Level 1
DFD level 1 merupakan definisi dari diagram
kontek untuk melihat lebih jelas proses sistem yang
terjadi pada sistem pakar diagnosa penyakit mata,
adapun gambar DFD level 1 dapat dilihat pada
gambar 4.
Gambar 4. DFD
Level 1
Dapat dilihat
bahwa DFD level 1 (satu) memiliki beberapa proses untuk diagnosa mata diantaranya adalah proses pemasukkan data gejala dilakukan
oleh admin sistem, kemudian proses konsultasi
masuk pada proses penelusuran penyakit dan di diagnosa oleh system engineer, agarmenghasilkan suatu
kesimpulan maka proses diagnosa engirim hasil tersebut ke pasien.
4.
Implementasi Sistem
Implementasi
rules dalam sistem pakar Pada sub bab ini untuk mengetahui rule-rule atau aturan pada
penelusuran sistem pakar untuk mengenali jenis penyakit mata pada manusia. Adapun
rules yang dibutuhkan adalah sesuai dengan tabel dan
hirarki forward chaining yangtelah dibahas pada bab sebelumnya.
Rules
(aturan-aturan) dalam sistem pakar untuk diagnosa
penyakit mata:
Implementasi
Antarmuka
Pada
sub bab implementasi antarmuka sesuai dengan
desain antarmuka yang telah dibuat pada bab
sebelumnya. perancangan antar muka dapat dilakukan
pengujian dengan mencoba menjalankan aplikasi program yang telah dirancang.
Seorang pasien dapat saja langsung mencoba
melakukan pengujian dengan diawali mendaftar
sebagai pasien, kemudian mendapatkan ID (nama
penggunaan sistem) dan password. Selanjutnya
pasien langsung dapat berkonsultasi dengan perangkat
lunak sistem pakar tersebut. Setelah
konsultasi, maka sistem akan menghasilkan suatu kesimpulan
penyakit pasien.Menu Utama Aplikasi Sistem PakarPada menu utama aplikasi
terdiri dari empat menu yaitu, menu File Pakar, Konsultasi,Bantuan
Program dan Keluar. Pada menu FilePakar dan Bantuan
Program terdapat beberapa submenu, sub menu yang terdapat pada menu Gambardan
Proses adalah sebagai berikut :
a.
Menu File Pakar terdiri dari dua sub
menuyaitu jendela Login, Pendaftaran Pasien, Ubah Data,
dan Logout.
b.
Menu Bantuan Program terdiri dari dua submenu
yaitu jendela Expert System dan KontakAdmin.
Jendela
Aplikasi Login User
Jendela
aplikasi ini digunakan untukmasuk ke dalam sistem pakar sebelum melakukan konsultasi
dengan perangkat lunak yang telah dibuat. Pasien
(pemakai sistem) dapat menggunakan sistem aplikasi mengisi jendela login user
dengan mengisi user id dan password, lihat pada
gambar 5.
Gambar 5. Jendela Aplikasi Login User
Jendela
Aplikasi Pendataran Pasien Sebelum
dilakukan login user untuk dapat berkonsultasi,
pasien diharapkan mengisi form pendaftaran
(registrasi) pasien terlebih dahulu. Agar setiap pasien
yang melakukan proses konsultasi terdaftar
didalam suatu informasi database. Pasienyang telah terdaftar sebelumnya dapat
langsung melakukan pengecekan jenis penyakit dengan sistem
pakar pada menu konsultasi. Perhatikan jendela pada
gambar 6.
Gambar 6. Jendela Aplikasi Pendaftaran
Pasien
Pasien
yang tidak melakukan proses login user terlebih dahulu
tidak dapat melakukan proses konsultasi,
kecuali menghubungi secara langsungadministrasi sistem pakar untuk didaftarkan
sebagai pasien. Adapun penggunaan tombol diatas
sebagaiberikut :
a. Tombol Simpan,
dipergunakan untuk menyimpan data yang diisi dan kemudian akan disimpan
ke dalam database pada tabel Pasien. Pada
tombol ini user dapat mengisi data barusetelah mendaftarkan pasien sebelumnya.
b. Tombol Batal,
dipergunakan untuk membatalkan pengisian pada kolom yang telah diisi.
c. Tombol Keluar,
dipergunakan untuk keluaratau menutup jendela pendaftaran pada aplikasisistem
pakar dan kembali ke menu utama.
Jendela
Aplikasi Konsultasi
Pada
Gambar 7, merupakan tampilan jendela aplikasi
untuk melakukan proses konsultasi, pasien (user)
dapat langsung menjawab option Ya atau Tidak dari
pertanyaan-pertanyaan yang ditampilkan pada
kolom tersebut. Selanjutnya sistem akan
dapat menyimpulkan jenis penyakit yang di derita
oleh pasien pada kolom Kesimpulan Penyakit Mata.
Tombol OK untuk memproses pertanyaan untuk dijawab. Tombol OK, tidak
dapatdiklik apabila suatu pertanyaan belum dijawab oleh pasien.
Sedangkan tombol Keluar adalah untukkeluar atau menutup jendela aplikasi
konsultasi. Perhatikan pada gambar hasil proses diagnosadibawah,
menunjukkan hasil dan kesimpulan jenis penyakit yang di
derita oleh pasien penyakit mata.
Gambar 7. Jendela Aplikasi Konsultasi
Gambar
8 merupakan hasil proses diagnosa sistem pakar untuk mengenali jenispenyakit
mata yan di derita oleh pasien melalui jendela aplikasi
konsultasi yang disebut perangkat lunak yang dapat
menggantikan ahlinya (dokter mata) sebagai
pendiagnosa penyakit mata. Adapun hasil
penelusuran diagnosa dapat dilihat pada
kolom Kesimpulan Penyakit Mata, pada kolom
tersebut, menunjukkan bahwa pasien mengalami jenis
penyakit mata Edema PalpepbraInflamatoir memiliki 100% kemungkinan menunjukkan
penyakit tersebut, tetapi dengan halsama, pasien juga dimungkinkan mengalami penyakit
mata lain berjenis Blefaritis, dengan bobot persentase
30%.
Gambar 8. Hasil Diagnosa Penyakit Mata
Evaluasi
sistem
Untuk
mendapatkan data yang akurat, maka dapat
dilakukan beberapa uji coba sistem atas jalannya sistem
pakar tersebut. Sistem ini diujikan kepada 5 pasien
yang menderita penyakit Edema Palpepbra (sesuai dengan
hasil diagnosa dokter mata). Dari kelima pasien tersebut menyimpulkan bahwa
penyakit yang di derita pasien menunjukkan antara lain,
dapat dilihat pada tabel hasil diagnoasa penyakit mata,
perhatikan tabel 1.
Tabel 1. Hasil Diagnosa Sistem Terhadap
5 Pasien Penyakit Mata
5.
Kesimpulan
Dari
hasil uji coba dan evaluasi yang telahdilakukan, maka dapat diambil
beberapakesimpulan sebagai berikut :
1.
Metode Sistem Pakar (expert system)
yangdibuat dengan proses penelusuran fordward chaining
untuk
mengenali jenis penyakit matapada manusia.
2.
Cara
pemilihan urutan data denganmengelompokkan jenis penyakit sesuai denganhasil
quisioner dengan beberapa dokter mata.
3.
Beberapa
gejala penyakit mata dapatmenyimpulkan jenis penyakit mata sesuaipersentase
tertinggi. Semakin tinggi nilaipersentase dari hasil penelusuran, maka
4.
menunjukkan
jenis penyakit mata yang diderita oleh pasien penyakit mata.
5.
Pasien
dapat langsung berkonsultasi dengansistem perangkat lunak tanpa
harusberkonsultasi dengan seorang pakarnya (doktermata) dengan syarat harus
mendaftarakan dirisebagai pasien dan mendapatkan account login.
6.
Hasil
diagnosa dapat menampilkan beberapakemungkinan jenis penyakit mata padamanusia.
7.
Sistem
hanya dapat mengenali danmendiagnosa jenis penyakit mata yang adadalam tabel
kebenaran penyakit.
8.
Sistem
hanya dapat mendiagnosa satu pasiendalam melakukan konsultasi, dan
dapatmengulangi kembali konsultasi dengan loginsistem.
Daftar
Pustaka
Astuti,
Luh Gede., Sistem
Pakar PendiagnosisKehamilan Entropik, Tesis Ilmu KomputerUGM, Yogyakarta.
2006.
Abu-Hakima, S., Halasz, M. & Phan S., An
apporach to hypermedia in diagnostic
system, In Intellegent Multi-Media Interfaces,
AAAI Press/MIT Press, 1993.Feigenbaum, E.A, & Buchanan B.G., DENDRALand
Meta-DENDRAL: roots of knowledgesystems and expert systems applications.
Artificial Intellegence. 1993.
Giarratano, C.J. & Riley D.G., Expert
Systems :Principles and programming, fourth
edition, THOMSON Course Technology,Canada. 2005.
Huge., Medical expert system
http://www.privateweb.at/judith/name_3.htm
INTERNET tanggal 23 Mei 2007Jackson, P., Introduction to
Expert Systems, thirdedition, Addison-Wesley, England, UK.1999.
Lalu., Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Kulit
danKelamin, Tesis Ilmu Komputer UGM,Yogyakarta. 2007.
McLeod, Raymond.Jr., Management InformationSystem,
6th Ed, Prentice HallInternational.Inc, New Jersey. 1995.
Neapolitan, R.E., Probabilistic Reasoning
inExpert Systems : Theory and Algorithms,Wiley, New York. 1990.
Online medical diagnostic expert system.
http://easydiagnosis.com/
INTERNET tanggal 14 Mei 2007Paper, Software, and companies. Expert
systemapplications
http://www.pcai.com/web/ai_info/expert_system.html
INTERNET tanggal 9 Juli 2007
Turban., E;Jay E.A, Decision Support System
andIntellegent System, six edition, PrenticeHall International, Inc. New
Jersey. 2001.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar