Selasa, 21 Oktober 2014

gambaran umum sistem informasi simpan

Nama  : Nurul Cholis
Nim    : 14.230.0028
Kelas  : 1M51


Skripsi
Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam
Dengan Menggunakan Metode Rapid Application Development ( RAD )
( Studi Kasus pada PRIMKOP POLWILTABES Semarang )
Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar
Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi
Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang
Yulius Bayu Nugroho
01.60.0224
Fakultas Ekonomi
Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang
2005
Perpustakaan Unika


xix
ABSTRAK
Meningkatkan efisiensi waktu dan efektivitas kerja dengan pemanfaatan teknologi
informasi mempunyai peran sangat besar, terutama dalam manajemen dan
pengolahan data suatu badan usaha, tidak terkecuali koperasi. Dalam
mengembangkan suatu sistem informasi terdapat beberapa metode yang dapat
dilakukan, salah satunya adalah metode Rapid Application Development (RAD)
yang menghasilkan suatu model (prototype) pengembangan sistem dengan
memanfaatkan kecanggihan komputer dalam pengolahan datanya. Objek
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PRIMKOP
POLWILTABES Semarang pada unit simpan pinjam.
Pada penelitian ini menganalisis prosedur-prosedur simpan pinjam yang berjalan
pada koperasi tersebut sesuai dengan tahap-tahap pada metode Rapid Application
Development (RAD). Analisis masalah yang terdapat dalam koperasi tersebut
digambarkan dalam suatu flowchart sistem dalam setiap prosedur yang berjalan.
Berdasarkan hasil analisis terhadap sistem simpan pinjam yang berjalan
ditemukan beberapa kelemahan yang terdapat pada waktu pemrosesan, pembuatan
laporan, dan sistem pengarsipan datanya. Dari kelemahan yang ditemukan, dibuat
suatu rancangan baru yang digambarkan dalam suatu flowchart program dengan
memperhatikan kebutuhan sistem dan pengendalian internal dari sistem yang
dibuat.
Dari hasil analisis yang dilakukan menghasilkan suatu rancangan berupa
prototype program sistem simpan pinjam dengan menggunakan Microsoft Visual
Basic 6.0.
Kata kunci : Sistem Informasi, Rapid Application Development (RAD), Prototype
Perpustakaan Unika



DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
ABSTRAK ........................................................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang ...................................................................... 1
I.2. Perumusan Masalah ............................................................... 5
I.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 6
I.3.1. Tujuan Penelitian ..................................................... 6
I.3.2. Manfaat Penelitian ................................................... 6
I.4. Sistematika Penulisan ............................................................ 7
BAB II LANDASAN TEORI
II.1. Sistem Informasi Akuntansi .................................................. 9
II.1.1. Pengertian Sistem .................................................... 9
Perpustakaan Unika
II.1.2. Pengertian Informasi ............................................... 9
II.1.3. Pengertian Akuntansi .............................................. 10
II.1.4. Pengertian Sistem Informasi ................................... 11
II.1.5. Pengertian Teknologi Informasi .............................. 11
II.1.6. Komponen Sistem Informasi ................................... 11
II.1.7. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi .................. 14
II.2. Pengembangan Sistem Informasi .......................................... 19
II.2.1. Proses Pengembangan Sistem ................................. 19
II.2.2. Metodologi Pengembangan Sistem ......................... 20
II.2.3. Strategi Pengembangan Sistem ............................... 20
II.2.4. Pernyataan Kebutuhan Sistem ................................. 22
II.3. Aktivitas Pengendalian Dalam Lingkungan Berbasis
Komputer ............................................................................... 23
II.4. Program Microsoft Visual Basic 6.0 ...................................... 26
II.4.1. Pengertian Program ................................................. 26
II.4.2. Microsoft Visual Basic 6.0 ...................................... 26
II.4.3. Komponen Microsoft Visual Basic 6.0 .................... 27
II.5. Koperasi ................................................................................. 34
II.5.1. Pengertian Koperasi ................................................ 34
II.5.2. Jenis-Jenis Koperasi ................................................ 35
II.5.3. Modal Koperasi ....................................................... 37
II.5.4. Pengertian Kredit ..................................................... 39
II.5.5. Cara Perhitungan Tingkat Bunga Kredit ................. 39
Perpustakaan Unika
II.6. Kerangka Pikir ....................................................................... 41
BAB III METODE PENELITIAN
III.1. Objek Penelitian .................................................................... 44
III.2. Metode Pengumpulan Data ................................................... 44
III.2.1. Jenis Dan Sumber Data ............................................. 44
III.2.1.1. Jenis Data .................................................. 44
III.2.1.2. Sumber Data .............................................. 45
III.2.2. Teknik Pengumpulan Data ........................................ 46
III.3. Metode Analisis .................................................................... 47
BAB IV HASIL ANALISIS
IV.1. Gambaran Umum PRIMKOP POLWILTABES Semarang .. 53
IV.1.1. Sejarah Dan Perkembangan Koperasi ....................... 53
IV.1.2. Bidang Usaha Koperasi ............................................. 55
IV.1.3. Struktur Organisasi .................................................... 57
IV.2. Analisis Sistem Simpan Pinjam ............................................ 61
IV.2.1. Tahap Investigasi Awal (Preliminary
Investigation) ............................................................. 61
IV.2.2. Tahap Analisis Masalah (Problem) ........................... 62
IV.2.3. Analisis Kebutuhan Sistem ....................................... 80
IV.2.4. Tahap Pembuatan Prototype ..................................... 110
BAB V PENUTUP
V.1. Kesimpulan ............................................................................ 123
V.2. Saran ...................................................................................... 124
Perpustakaan Unika
V.3. Pembatasan Penelitian ........................................................... 125
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Perpustakaan Unika


BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi informasi yang demikian cepatnya telah
memasuki segala bidang kehidupan. Sejalan dengan perkembangan zaman,
komputer berdampak pada persaingan bisnis secara global. Sepanjang manusia
ingin berinovasi, selama itu pula perkembangan teknologi informasi dan ilmu
pengetahuan senantiasa berkembang tidak terkecuali bidang ekonomi. Kemajuan
teknologi sangat membantu kegiatan operasional sebuah perusahaan yang dituntut
untuk semakin cepat dan canggih. Dengan teknologi informasi dapat diciptakan
suatu cara yang dapat meningkatkan kemampuan kerja dalam segala hal untuk
meningkatkan produkivitas.
Aplikasi teknologi informasi dalam badan usaha mempunyai peran yang
sangat besar, terutama dalam manajemen dan pengolahan data badan usaha
tersebut. Informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi yang berbasis
komputer, akan memenuhi kebutuhan pemakai. Sistem informasi yang baik adalah
sistem yang sub sistemnya saling menunjang dan dilengkapi dengan kecanggihan
komputer.
Pemanfaatan teknologi komputer dalam Sistem Informasi Akuntansi atau
yang biasa disebut Electronic Data Processing (EDP) akan membantu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem itu sendiri. Namun kondisi ini dapat
terpenuhi dengan catatan bahwa software atau aplikasi-aplikasi khusus yang
Perpustakaan Unika
2
dibuat juga harus memenuhi standart prosedur pengendalian intern yang tepat dan
benar. Dengan adanya penerapan yang tepat dan benar, akan diperoleh umpan
balik yang positif bagi Sistem Informasi Akuntansi perusahaan secara keseluruhan
(Andreas, 2001:2 dalam Cahyono, 2003).
Penggunaan teknologi komputer dalam penyampaian informasi akuntansi
dewasa ini bukan lagi monopoli bagi perusahaan atau instansi yang berskala besar
dan mampu. Kegunaan dari teknologi komputer ini dapat dirasakan pula oleh
semua perusahaan atau instansi baik pemerintah maupun swasta tak terkecuali
koperasi yang mempunyai keinginan untuk meningkatkan efektifitas kerja yang
dilakukan.
Perkembangan dalam bidang perkoperasian di Indonesia akhir-akhir ini
tidak lepas dari peranan koperasi sebagi penggerak ekonomi rakyat. Koperasi
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Agar dapat mencapai tujuan tersebut, koperasi
melakukan usaha-usaha sebagaimana badan usaha lain, yang bermanfaat dan
menguntungkan para anggotanya, baik sebagai produsen maupun konsumen.
Koperasi dapat melakukan usaha-usaha di sektor perdagangan, industri
manufaktur, jasa keuangan, jasa asuransi, jasa transportasi, jasa profesi, dan jasa
lainnya. Karakteristik utama yang membedakan koperasi dengan badan usaha lain
adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda, yaitu anggota sebagai
pemilik dan sekaligus sebagai pengguna jasa koperasi (Wirastuti, 2003).
Kehadiran teknologi informasi pada koperasi mengakibatkan perubahan
kegiatan kerja koperasi, dari sistem manual menjadi otomatisasi dengan sistem
Perpustakaan Unika
3
komputerisasi, sehingga penggunaan teknologi informasi telah dan selalu
diharapkan dapat memberi kemudahan dalam melayani anggota dan nasabahnya.
Perbedaan utama dan yang berarti antara sistem akuntansi manual dan sistem
informasi akuntansi berbasis komputer adalah pemrosesan data terpadu dalam
sistem informasi akuntansi dengan komputerisasi. Jika transaksi akuntansi di
input, maka akan terproses ke seluruh bagian dari sistem tersebut. Sistem
Informasi Komputer (SIK) memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi daripada
sistem informasi manual, dimana informasi dapat ditangani dengan cara sederhana
dan jelas serta informasi yang dihasilkan lebih akurat (Himawati, 2004).
Kecepatan pengolahan data dari setiap transaksi yang terjadi pada badan
usaha koperasi, menjadi salah satu kunci penting, karena hal tersebut sangat
berguna bagi manajemen untuk dapat menetapkan kebijakan-kebijakan
operasional koperasi secara tepat, cepat, dan akurat, sehingga kinerja koperasi
dapat berjalan dengan efektif.
Dalam aplikasi teknologi dengan dasar kecanggihan komputer, koperasi
dapat melaksanakan berbagai kegiatan operasional, antara lain kecepatan dalam
memberikan pelayanan, penjualan produk-produk yang ditawarkan, perhitungan
simpanan, suku bunga simpanan, pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha) kepada
anggota, dan sebagainya. Salah satu kegiatan operasional koperasi yang akan
dirancang oleh penulis adalah kegiatan pengolahan data simpan pinjam.
Fasilitas pemberian kredit tidak hanya dilakukan oleh pihak perbankan
saja, tetapi juga oleh koperasi yang memberikan fasilitas kredit dalam bentuk
simpan pinjam. PRIMKOP POLWILTABES sebagai wadah atau organisasi sosial
Perpustakaan Unika
4
yang beranggotakan POLRI yang berada pada lingkungan POLWILTABES
Semarang, merupakan salah satu koperasi yang dapat memberikan fasilitas kredit
berupa simpan pinjam kepada para anggotanya. Dari pandangan umum serta
pengamatan langsung yang telah dilakukan, administrasi simpan pinjam masih
dikerjakan secara manual sehingga terdapat kelemahan-kelemahan dalam kegiatan
operasionalnya, antara lain:
- lamanya waktu proses pengolahan data
- kurang tepatnya dalam perhitungan
- lambatnya penyajian laporan dari hasil proses pengolahan
- kurangnya keamanan data dari pihak-pihak yang tidak terkait
Untuk itu dalam meningkatkan usahanya, koperasi tersebut sangat membutuhkan
suatu pendukung untuk pengolahan data simpan pinjam tersebut.
Dari latar belakang masalah diatas, maka penulis mencoba untuk membuat
aplikasi yang bermanfaat, sederhana, dan tidak lupa memperhatikan user interface
(kemudahan bagi pemakai). Dalam pengolahan data transaksi tersebut sendiri,
banyak sekali jenis pemrograman untuk pengolahan data yang dapat dipilih
menurut kesukaan para calon user (pemakai). Salah satu yang dapat dipilih adalah
aplikasi dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0, jenis pemrograman
yang berorientasi atau berjalan dalam lingkungan Windows. Oleh karena itu
penulis mengambil judul: “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
SIMPAN PINJAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID
APPLICATION DEVELOPMENT (RAD) (Studi Kasus pada PRIMKOP
POLWILTABES Semarang)”.
Perpustakaan Unika

5
I.2. PERUMUSAN MASALAH
Perkembangan teknologi yang terdapat dalam suatu badan usaha pada
umumnya dan koperasi pada khususnya, banyak dipengaruhi oleh perkembangan
komputer dari hari ke hari yang terus mengalami kemajuan, baik dari segi
perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Kehadiran
software yang handal, cepat, dan akurat sangat diperlukan untuk peningkatan
kegiatan operasional sehari-hari dalam suatu intuisi bisnis, manajemen dan lainlain.
Pada PRIMKOP POLWILTABES Semarang, yang masih menggunakan
sistem manual dalam pengolahan data simpan pinjam, membutuhkan suatu
pendukung berupa kecanggihan komputer untuk membantu kegiatan
operasionalnya. Masalah-masalah yang timbul dari sistem manual yang digunakan
antara lain:
- lamanya waktu proses pengolahan data
- kurang tepatnya dalam perhitungan
- lambatnya penyajian laporan dari hasil proses pengolahan
- kurangnya keamanan data dari pihak-pihak yang tidak terkait
Dalam hal ini, dengan kehadiran software pemrograman Visual Basic 6.0 yang
berorientasi pada obyek database, paling tidak membawa sesuatu yang sangat
bermanfaat terutama dalam pengolahan data simpan pinjam koperasi tersebut.
Diharapkan dengan penggunaan software Visual Basic 6.0 ini, koperasi tersebut
dapat memberikan pelayanan yang cepat, sederhana, mudah dipelajari, dan mudah
digunakan dalam kegiatan pengolahan data simpan pinjam tersebut.
Perpustakaan Unika
6
Berdasarkan penjelasan diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimana perancangan sistem informasi simpan pinjam, dengan menggunakan
Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai prototype pengembangan dari sistem yang
lama, dapat melakukan perhitungan dan pelaporan data simpan pinjam anggota
secara tepat, cepat dan akurat sehingga menciptakan efisiensi waktu dan tenaga?”


I.3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
I.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem informasi
simpan pinjam yang terdapat pada PRIMKOP POLWILTABES dengan
menggunakan program aplikasi Visual Basic 6.0 sebagai prototype dari hasil
pengembangan sistem dengan metode Rapid Application Development (RAD),
sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu dan efektifitas kerja karyawan.

I.3.2. Manfaat Penelitian
Diharapkan dengan adanya penelitian tersebut dapat memberikan
manfaat bagi pihak-pihak berikut :
1. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam merancang program
komputer sebagai bekal memasuki dunia kerja.
Perpustakaan Unika
7
2. Bagi PRIMKOP POLWILTABES
Sebagai alat bantu dalam pengolahan data simpan pinjam, sehingga
memudahkan kegiatan operasional sehari-hari.
3. Bagi Akademis
- bagi mahasiswa dan pembaca pada umumnya, dapat membuka
wawasan
- bagi mahasiswa akuntansi, bahwa mengenai akuntansi komputer yang
ada pada era sekarang ini mutlak dibutuhkan oleh setiap perusahaan

I.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masaalah,
tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan teori-teori yang mendukung penelitian yaitu
tentang pengertian sistem informasi akuntansi, komponen sistem
informasi, pengembangan sistem informasi, metode pengembangan
sistem, pernyataan kebutuhan sistem, aktivitas pengendalian dalam
lingkungan berbasis komputer, penjelasan mengenai program
Microsoft Visual Basic 6.0, pengertian tentang koperasi, serta
kerangka pikir.
Perpustakaan Unika
8
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang metode-metode yang digunakan dalam
penelitian meliputi objek penelitian, metode pengumpulan data, serta
metode analisis.
BAB IV : HASIL ANALISIS
Bab ini menjelaskan gambaran umum objek penelitian, menguraikan
hasil analisis dengan metode pengembangan Rapid Application
Development (RAD), serta pembuatan prototype menggunakan
Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai hasil dari pengembangan
sistemnya.
BAB V : PENUTUP
Bab ini menjelaskan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis,
saran-saran, serta keterbatasan penelitian.
Perpustakaan Unika

9
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
II.1.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu entity atau kesatuan yang terdiri dari bagianbagian
yang saling berhubungan (sub sistem) yang bertujuan untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu (Zaki Baridwan, 1996:2).
. Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin :
Suatu sistem adalah suatu kesatuan yang terjadi dari interaksi sub
sistem yang berusaha untuk mencapai tujuan (goal) yang sama
(Jogiyanto, 1998:1).
. Menurut George H. Bodnar :
Suatu sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang menimbulkan
hubungan satu dengan yang lainnya (Jogiyanto, 1998:3).
II.1.2. Pengertian Informasi
Informasi merupakan keluaran (output) dari suatu proses
pengolahan data. Output ini biasanya sudah tersusun dengan baik dan
mempunyai arti bagi yang menerimanya, sehingga dapat digunakan sebagai
dasar untuk pengambilan keputusan (Zaki Baridwan, 1996:4).
Informasi sangatlah berbeda dengan data. Informasi terdiri dari
data yang telah diolah ataupun ditransformasikan serta dibuat lebih bernilai
Perpustakaan Unika
10
(valuable) melalui suatu pemrosesan. Dan informasi dapat berarti pula
pengetahuan yang berarti dan bermanfaat untuk mencapai sasaran atau tujuan
tertentu. (Wilkinson, 1993:3).
Sedangkan menurut Henry C . Lucas, “Informasi adalah kenyataan
yang tampak maupun yang tidak tampak yang tersedia untuk mengurangi
ketidakpastian tentang beberapa keadaan atau kejadian”.
Dari beberapa definisi informasi yang diberikan, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa informasi adalah (Barry E. Cushing, 1974:14) :
. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna & lebih berarti bagi
yang menerimanya
. Menggambarkan suatu kejadian – kejadian ( event ) & kesatuan ( fact &
entity )
. Digunakan untuk pengambilan keputusan

II.1.3. Pengertian Akuntansi
Pada dasarnya, akuntansi adalah sistem informasi. Tepatnya,
akuntansi adalah penerapan dari teori umum informasi untuk masalah-masalah
operasi ekonomi yang efisien. Akuntansi juga merupakan bagian besar dari
informasi umum yang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif. Dalam konteks ini
akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi umum suatu kesatuan
operasional dan juga merupakan bagian dari bidang besar di bawah nama
konsep informasi (Wilkinson, 1993:15).
Perpustakaan Unika

11
II.1.4. Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah suatu aturan dimana manusia, data,
proses, komunikasi, dan teknologi informasi saling berhubungan untuk
mendukung dan meningkatkan kegiatan operasional sehari-hari dalam suatu
perusahaan, juga digunakan sebagai pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan manajemen dan user.
Sistem Informasi mempunyai karakteristik untuk cenderung
berkembang dan menjadi lebih formal ketika perusahaan berkembang dan
menjadi lebih kompleks.
II.1.5. Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi Informasi adalah uraian yang menjelaskan kombinasi
teknologi komputer (hardware dan software) dengan teknologi
telekomunikasi (data, gambaran, dan jaringan suara).
II.1.6. Komponen Sistem Informasi
Komponen yang ada dalam sistem informasi meliputi: input,
output, memory, storage device dan storage access network, processing, dan
communications channels. Fungsi masing-masing dari komponen sistem
informasi tersebut yaitu (Hollander, Denna dan Cherington, 2000 dalam
Sugiarto, 2005):
Perpustakaan Unika
12
a. Input
Input digunakan untuk memasukkan instruksi ke dalam komputer dan
untuk mengumpulkan serta menyiapkan data untuk pemrosesan. Untuk
menyediakan output yang berguna, komputer harus reliabel dalam
memasukkan data dan instruksi. Organisasi berusaha untuk menginput secara
akurat dan menginformasi secara tepat waktu. Contoh peralatan input adalah:
monitor, cash register, video camera, modem dan scanning device.
b. Output
Produk utama dari sistem informasi adalah menghasilkan output yang
berguna. Tipe output ini adalah informasi untuk membantu membuat
keputusan, evaluasi dan pengendalian organisasi. Tujuannya adalah untuk
mengtahsilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dapat diakses, lengkap
dalam berbagai format. Contoh peralatan output adalah: LCD, printer dan
projection.
c. Memory
Memory menyediakan penyimpanan jangka pendek untuk instruksi dan
data selama pemrosesan. Kecepatan memory menunjuk bagaimana secara
cepat data dan instruksi dapat disimpan, dipindah dan diambil kembali.
Contoh dari peralatan fisik memory adalah RAM (Random Access Memory)
dan ROM (Read Only Memory) dalam sistem komputer. RAM digunakan
untuk menyimpan data dan instruksi selama proses dan hanya tersedia ketika
komputer menyala. ROM digunakan secara permanen untuk menyimpan
Perpustakaan Unika
13
instruksi level rendah yang mengendalikan operasi dasar dari komponen
sistem komputer atau aplikasi software.
d. Peralatan Penyimpanan (storage device dan storage access network)
Peralatan penyimpanan sering disebut sebagai penyimpanan sekunder
karena mereka digunakan sebagai tambahan dari memori utama. Peralatan
penyimpanan dapat menahan data ketika komputer dimatikan. Peralatan
penyimpanan ini dapat berupa disk drive dan disk technology (floopy disk,
removeable high capacity floopy disk, removeable hard disk, fixed hard disk
dan disk packs).
e. Pemrosesan (processing)
Pelaksanaan instrksi dikenal sebagai pemrosesan dan peralatan yang
melakukan pemrosesan adalah processor. Kategori instruksi ini adalah sistem
operasi dan program aplikasi. Aktivitas pemrosesan termasuk perekaman data
input, melainkan perhitungan matematis dan memelihara file data. Contoh
peralatan yang digunakan untuk pemosesan data di komputer adalah CPU
(Central Processing Unit).
f. Saluran Komunikasi (communications channels)
Saluran komunikasi menghubungkan memory dan CPU dalam internal
sirkuit komputer. Jaringan komunikasi termasuk hardware dan software.
Hardware terdiri dari personal computer, mainframe, workstation, printer,
scanner dan disk drive. Software jaringan sistem operasi (lokasi penyimpanan
jaringan) disebut server yang mengendalikan seluruh komponen dan aliran
komunikasi dari jaringan.
Perpustakaan Unika
14
II.1.7. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai formulir,
catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat
komunikasi, tenaga pelaksananya dan laporan yang terkooordinasikan secara
erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi
informasi yang dibutuhkan manajemen (Nugroho, 2001:4).
Sistem Akuntansi maupun sistem informasi akuntansi mempunyai
pengertian yang serupa yaitu serangkaian kegiatan administrasif untuk
menangani transaksi perusahaan agar seragam, dilengkapi dengan berbagai
prosedur, dokumen dan jurnal yang hasilnya adalah berupa laporan keuangan
baik untuk keperluan internal maupun untuk keperluan eksternal (Winarno,
1994:9).
Sistem akuntansi memanfaatkan sumber daya yang ada di dalam
perusahaan. Sumber daya karyawan, mesin otomatis, komputer dan sumber
daya lainnya. Sistem akuntansi dapat dilaksanakan secara manual (dengan
memanfaatkan tenaga karyawan dan bantuan mesin otomatis, misalnya mesin
fotocopy, kalkulator, mesin tik) atau dengan komputerisasi (dengan
memanfaatkan komputer).
Seperti halnya sistem informasi yang lain, sistem informasi
akuntansi juga mempunyai komponen-komponen yang membentuknya.
Adapun komponen-komponen tersebut adalah :
Perpustakaan Unika
15
a. Pihak-pihak yang terlibat
Sistem informasi memerlukan data untuk dipakai sebagai bahan
mentah dan menghasilkan informasi sebagai bahan jadi. Pihak yang
terlibat dalam suatu sistem informasi adalah operator, manajer, analis
sistem, librarian, programmer, group pengendalian dan administrator, dan
data base administrator.
b. Komputer dan mesin otomatis
Komputer merupakan perangkat keras yang digunakan untuk
menginput data dan memproses data sehingga menjadi informasi.
Meskipun komputer sudah dapat digunakan untuk mengolah dan
memproses banyak pekerjaan, tapi masih diperlukan mesin otomatis yang
lain. Mesin-mesin yang sering diperlukan adalah mesin fotocopy, mesin
pencatat presensi karyawan, pesawat facsimile (fax), pesawat telepon dan
sebagainya. Mesin-mesin ini sudah banyak dihubungkan ke komputer
sehingga akan menambah daya guna komputer.
c. Program komputer
Program komputer merupakan software (perangkat lunak) yang
diperlukan untuk menggunakan komputer. Tanpa program komputer,
komputer tidak akan berfungsi. Berdasarkan kegunaannya, program
komputer dapat digolongkan menjadi 3 jenis :
Perpustakaan Unika
16
(1) Sistem operasi
Berisi perintah-perintah dasar untuk menjalankan computer dan
mengolah file. Misalnya : Sistem Operator Windows, DOS, dan lain
sebagainya.
(2) Bahasa Komputer (bahasa program)
Digunakan untuk membuat program aplikasi. Contohnya : Delphi,
Visual Basic, Pascal, Clipper, dan lain sebagainya.
(3) Program Aplikasi
Yaitu program yang siap digunakan untuk mengolah data menjadi
informasi. Contoh : Microsoft Office, DEA, SPSS, dan lain
sebagainya.
d. Database
Database merupakan kumpulan berbagai data yang diperlukan
untuk menghasilkan informasi. Data yang sejenis akan disimpan di satu
file tersendiri, misalnya data supplier, data barang , dan data transaksi,
masing-masing tersimpan dalam file-file tersendiri sehingga akan
membentuk tiga file. Semua file yang tersimpan dalam sistem database
akan saling berhubungan, sehingga dapat menghasilkan informasi yang
diperlukan. Database merupakan inti setiap sistem informasi, karena tanpa
database maka tidak dapat dihasilkan laporan ataupun informasi.
e. Dokumentasi
Sistem Informasi yang baik seringkali ditandai dengan
dokumentasi yang baik pula. Dokumentasi yang sudah distandarisasi akan

Perpustakaan Unika
17
memudahkan pihak yang ingin mempelajari sistem informasi yang saat ini
ada. Pihak ini dapat terdiri dari karyawan yang sudah lama bergabung
dengan organisasi, karyawan baru maupun pihak luar seperti akuntan
pemeriksa atau konsultan informasi. Dokumentasi yang harus ada dalam
sistem komputerisasi adalah :
(1) Dokumentasi sistem
Yaitu dokumentasi yang menjelaskan semua hal yang berhubungan
langsung dengan sistem pemrosesan data. Dokumentasi ini meliputi
bagan alir sistem, uraian tentang masukan dan keluaran dan uraian
tentang file-file yang diperlukan beserta kegunaannya. Berbagai
kemungkinan salah, pesan-pesan kesalahan dan bagaimana
kesalahannya harus didokumentasikan dengan jelas. Dokumentasi ini
diperlukan oleh pemakai akhir sistem, perancang sistem dan akuntan
pemeriksa.
(2) Dokumentasi Program
Yaitu dokumentasi yang menguraikan keguaan program, petunjuk
cara mengubah program, dan berbagai dokumentasi lain yang
berhubungan langsung dengan pemeliharaan dan pembuatan program
komputer. Dokumentasi ini meliputi bagan alir program, daftar
lengkap program, susunan record, data yang diperlukan dan hasil
olahan. Dokumentasi ini diperlukan dan sangat penting artinya bagi
programmer dan database administrator. Operator tidak boleh
membaca dokumentasi ini.
Perpustakaan Unika
18
(3) Dokumentasi Operasi
Yaitu dokumentasi yang berisi petunjuk cara menjalankan program
dan menghentikan program, data apa yang diperlukan dan informasi
apa yang akan dihasilakn. Dokumentasi ini diperlukan oleh manajer,
operator komputer maupun karyawan yang langsung menggunakan
komputer.
f. Laporan
Suatu sistem informasi menghasilkan berbagai macam output dan
yang paling penting adalah laporan manajerial. Sebagai media informasi
yang terstruktur, laporan ini memberikan dasar bagi pengambilan
keputusan yang sehat. Ada berbagai jenis laporan antara lain laporan
operasional, laporan perencanaan, laporan pengawasan, laporan
pertanggungjawaban, dan laporan kepatuhan sistem informasi.
Sebagai sebuah sistem yang cukup besar, sistem informasi
akuntansi mempunyai beberapa sub sistem, diantaranya adalah (Winarno,
1994:7) :
(1) Sistem Pembelian ;
(2) Sistem Penjualan Kredit ;
(3) Sistem Piutang Dagang ;
(4) Sistem Utang Dagang ;
(5) Sistem Persediaan ;
(6) Sistem Penggajian ;
(7) Sistem Buku Besar ;
Perpustakaan Unika
19
(8) Sistem Akuntansi Biaya ;
(9) Sistem Penganggaran ;
(10) Akuntansi Pertanggungjawaban.
II.2. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
II.2.1. Proses Pengembangan Sistem
Proses pengembangan sistem merupakan suatu kumpulan aktivitas,
metode, praktek terbaik, proses penyampaian dan peralatan otomatis yang
digunakan stakeholder untuk mengembangkan dan meningkatkan sistem
informasi dan perangkat lunak (software) secara terus-menerus (Whitten,
2001:75). Stakeholder di sini dapat diartikan sebagai seseorang yang berminat
atau tertarik terhadap keberadaan suatu sistem informasi atau terhadap suatu
sistem informasi yang baru. Stakeholder dapat berupa tenaga teknis ataupun
tenaga nonteknis. Dalam sistem informasi, stakeholder dapat diklasifikasikan
sebagai:
. Pemilik sistem
. Pengguna sistem
. Analis sistem
. Perancang sistem
. Pembangun sistem
. Penjual dan konsultan teknologi informasi
Perpustakaan Unika
20
II.2.2. Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi pengembangan sistem adalah suatu proses
pengembangan sistem yang sangat tepat dan formal yang menggambarkan
suatu kumpulan aktivitas, metode, praktek terbaik, penyampaian dan peralatan
otomatis sebagai pengembang sistem dan rencana manajer yang digunakan
untuk mengembangkan dan memelihara hampir keseluruhan sistem informasi
dan perangkat lunak (software) (Whitten, 2001:78). Faktor-faktor pemicu
yang menyebabkan suatu pengembangan sistem informasi adalah kombinasi
dari problems (masalah), opportunities (peluang), dan directives (kebutuhan).
. Problem
Problem diartikan sebagai suatu situasi yang tidak diinginkan dan harus
dicegah dan diselesaikan oleh suatu organisasi agar tercapai apa yang
menjadi tujuan dan sasarannya.
. Opportunity
Opportunity adalah suatu kesempatan suatu organisasi untuk memperbaiki
suatu masalah yang sangat spesifik.
. Directive
Directive yaitu suatu kebutuhan baru yang dikenakan oleh manajemen,
pemerintah, atau beberapa pihak luar.
II.2.3. Strategi Pengembangan Sistem
Dalam mengembangkan suatu sistem di dalam perusahaan ada
banyak cara yang dapat dilakukan. Keputusan yang diambil manajer sangat
Perpustakaan Unika
21
penting mengenai strategi-strategi apa yang harus dilakukan agar sistem yang
dikembangkan sesuai sasaran dan prioritas perusahaan dapat terpenuhi. Dalam
mengembangkan suatu sistem terdapat beberapa strategi yang dapat
dilakukan:
a. Model-Driven Development
Model-driven development (MDD) merupakan strategi pengembangan
sistem yang mengutamakan gambar model untuk membantu memberi
gambaran dan meneliti masalah, kebutuhan bisnis, dan desain sistem
informasi.
b. Rapid Application Development
Rapid Application Development (RAD) merupakan strategi pengembangan
sistem yang mengutamakan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan
pemakai luas dalam penggunaan suatu rangkaian konstruksi, dimana
rangkaian tersebut berfungsi sebagai suatu model (prototype) sistem yang
lebih efektif.
c. Commercial Off-the-Shelf Package Software
Commercial off-the-shelf (COTS) software adalah suatu paket perangkat
lunak atau solusi yang dibeli untuk digunakan sebagai pendukung satu
atau lebih fungsi bisnis dan sistem informasi.
Strategi yang digunakan dalam penelitian ini sendiri menggunakan
Rapid Application Development (RAD), dimana penulis menganalisis sistem
pengelolaan data yang terdapat dalam koperasi kemudian membuat suatu
desain protoype yang sesuai untuk pengelolaan data tersebut agar lebih
Perpustakaan Unika
22
lengkap, efisien, dan mudah digunakan sebagai pengembangan dari sistem
yang lama.
Rapid Application Development (RAD) dapat juga disebut sebagai
pendekatan spiral, karena kita harus berkali-kali melakukan analisis sistem
untuk dapat mencapai tahap pembangunan sistem dalam derajat tingkat
kelengkapan dan kompleksitas.
Rapid Application Development (RAD) menggunakan prototype
untuk mempercepat suatu analisa kebutuhan dalam suatu desain sistem.
Kebutuhan dalam suatu sistem pasti akan berkembang, maka jangka waktu
untuk pembuatan suatu prototype yang baru dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik timeboxing. Prototype adalah suatu model kerja yang
mewakili kebutuhan pemakai atau suatu desai yang diusulkan untuk suatu
sistem informasi. Timebox adalah suatu periode waktu yang tidak panjang,
umumnya 60 sampai 90 hari, dimana suatu model sistem pertama harus
dikirimkan ke dalam operasi sebelum membuat suatu sistem yang baru.
II.2.4. Pernyataan Kebutuhan Sistem
Dalam menyusun rencana kebutuhan fungsional dan nonfungsional
dapat dilakukan dengan:
. penggunaan daftar sederhana mengenai sasaran dari hasil peningkatan
sistem
. untuk pernyataan kebutuhan fungsional dengan analisis sistem yang terus
meningkat, dapat dilakukan dengan penyusunan Use Cases
Perpustakaan Unika
23
Use Cases merupakan suatu skenario bisnis atau peristiwa dari
suatu penggunaan sistem yang dilengkapi dengan penggambaran pengguna
sistem dan kasus atau tanggapan yang akan dilakukan. Penggunaan Use Cases
telah banyak dilakukan pada metodologi lain dalam suatu analisis dan desain
sistem.
II.3. AKTIVITAS PENGENDALIAN DALAM LINGKUNGAN BERBASIS
KOMPUTER
Aktivitas pengendalian dalam lingkungan berbasis komputer dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu: Aktivitas pengendalian umum yang
berkaitan dengan sebagian besar atau seluruh aspek sistem akuntansi yang
terkomputerisasi, dan Aktivitas pengendalian aplikasi yang berhubungan dengan
penggunaan (aplikasi) komputer untuk melaksanakan tugas akuntansi spesifik,
seperti memroses penggajian atau piutang usaha (Guy, 2002:285).
1. Aktivitas Pengendalian Umum
a. Pengembangan Program dan Sistem Baru
Pengendalian atas pengembangan program dan sistem baru dimaksudkan
untuk memastikan bahwa aplikasi baru telah diotorisasi, dirancang, dan
diuji dengan benar sebelum digunakan.
b. Perubahan pada Program dan Sistem yang ada
Pengendalian perubahan program dan sistem dimaksudkan untuk
memastikan bahwa modifikasi yang diotorisasi atas aplikasi yang ada telah
Perpustakaan Unika
24
dianalisis, dirancang, dan diuji sedemikian rupa, sehingga aplikasi itu dapat
tetap berfungsi dengan benar.
c. Operasi Komputer
Pengendalian operasi komputer dimaksudkan untuk memastikan bahwa
program aplikasi telah digunakan dengan benar untuk memenuhi kebutuhan
entitas dan hanya file data yang benar saja yang digunakan selama
pemrosesan.
d. Akses pada Program dan Data
Pengendalian atas akses ke program dan data dimaksudkan untuk mencegah
atau mendeteksi perubahan program dan file data yang tidak diotorisasi,
yang berkaitan dengan akses fisik maupun akses melalui komputer.
2. Aktivitas Pengendalian Aplikasi
a. Pengendalian Masukan
Pengendalian masukan dirancang untuk memastikan bahwa data yang
diterima untuk diolah merupakan transaksi yang telah diotorisasi dengan
benar, akurat, dan lengkap ketika dibaca oleh komputer. Selain itu, data
tersebut juga harus dikonversi menjadi bentuk yang dapat dibaca mesin
untuk mengatasi salah saji. Kesalahan yang sering terjadi meliputi
kesalahan pemasukan data dan catatan yang hilang. Jenis-jenis
pengendalian masukan yaitu:
Perpustakaan Unika
25
1). Perhitungan Catatan (Record Count)
Transaksi yang akan dikonversi telah dihitung kemudian dibandingkan
dengan perhitungan awal. Sebagai contoh, penerimaan kas dari tagihan
pelanggan yang akan diproses.
2). Total Batch (Batch Totals)
Item-item yang akan diproses dijumlahkan kemudian direkonsiliasi
dengan total batch awal. Sebagai contoh, jumlah penerimaan kas dari
pelanggan.
3). Jumlah Kasar (Hash Totals)
Hampir serupa dengan total batch. Jumlah tidak memiliki nilai dan
hanya digunakan sebagai alat pengendali saja, sedangkan total batch
mencerminkan nilai itu sendiri. Sebagai contoh, total gaji bersih seluruh
pegawai akan menjadi total batch karena angka yang diperoleh
merupakan total kewajiban gaji.
4). Pengeditan dengan Komputer (Computer Editing)
Apabila diprogram dengan benar, maka komputer dapat memberikan
pengujian edit dalam rentang yang luas atas catatan masukan, yang
meliputi pengujian kewajaran, pengujian antarfile untuk memferivikasi
hubungan yang ada, dan pengujian data nonnumerik dalam field
numerik.
5). Verifikasi
Apabila data dilakukan atas dasar berganda, maka hasil dari kedua dasar
tersebut diperbandingkan kemudian akan ditentukan apakah terdapat
Perpustakaan Unika
26
perbedaan antara data yang disusun pertama kali dengan data yang
dimasukkan ulang.
b. Pengendalian Pemrosesan
Pengendalian pemrosesan dirancang untuk memastikan reliabilitas dan
akurasi pemrosesan data, sehingga memberikan kepastian yang layak bahwa
pemrosesan data setiap transaksi telah diotorisasi, tidak ada transaksi yang
diotorisasi yang diabaikan, serta tidak ada transaksi yang tidak sah yang
ditambahkan.
c. Pengendalian Keluaran
Pengendalian keluaran dirancang untuk memastikan reliabilitas keluaran
komputer serta untuk menentukan bahwa keluaran hanya dikirimkan kepada
personel yang berwenang.
II.4. PROGRAM MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0
II.4.1. Pengertian Program
Program merupakan kumpulan pernyataan-pernyataan yang
disusun dan disimpan dalam suatu dokumen agar dapat dijalankan dalam 1
kesatuan waktu (bersamaan) (Novian, 2004).
II.4.2. Microsoft Visual Basic 6.0
“Microsoft Visual Basic adalah paket bahasa pemrograman
berbasis windows yang mengedepankan dan berorientasi pada obyek,
sehingga untuk membuat suatu program aplikasi ada beberapa hal yang tidak
Perpustakaan Unika
27
perlu dibuatkan programnya, hanya memilih dan menentukan desain obyek
yang dikehendaki” (Arifin, 2000). Bahasa pemrograman ini sangat populer
karena kemudahan dan kelengkapannya untuk mengembangkan dan membuat
aplikasi kecil (tools atau desktop database) maupun yang besar (client atau
server, aplikasi web dan lain-lain).
Bahasa pemrograman dewasa ini lebih ditekankan pada segi
tampilan dan untuk sarana pengembangnya bersifat grafis, dimana
penggunanya hanya menggeser gambar-gambar dengan menggunakan mouse.
Bahasa pemrograman berbasis Visual, terutama Visual Basic telah
berorientasi pada obyek-obyek (Object Oriented) yang sangat luas, berguna,
dan mudah dipakai. Maka bahasa-bahasa pemrograman yang ada saat ini
dikenal dengan istilah Object Oriented Programming (OOP).
II.4.3. Komponen Microsoft Visual Basic 6.0
Komponen-komponen yang terdapat pada Microsoft Visual Basic
6.0 terlihat dalam tampilan IDE (Intergrated Development Environment) yang
bagian-bagiannya meliputi (Kurniadi, 2000) :
1). Menu Bar
Menu bar merupakan batang menu yang berfungsi untuk
menampilkan pilihan menu atau perintah untuk mengoperasikan program
Visual Basic. Visual Basic 6.0 menyediakan tiga belas menu utama, yaitu:
File, Edit, View, Project, Format, Debug, Run, Query, Diagram, Tools,
Add-Ins, Windows, dan Help.
Perpustakaan Unika
28
GAMBAR II.1 – TAMPILAN MENU BAR MICROSOFT VISUAL
BASIC 6.0
Sumber: Adi Kurniadi, 2000
2). Toolbar
Toolbar merupakan sebuah batang yang berisi kumpulan tombol yang
berfungsi untuk menjalankan suatu perintah. Adanya tombol-tombol
toolbar akan sangat membantu dalam mempercepat akses perintah.
Tombol dalam toolbar antara lain: Add Project, Add Form, Menu Editor,
Cut, Copy, Find, dan lain sebagainya.
GAMBAR II.2 – TAMPILAN TOOLBAR MICROSOFT VISUAL
BASIC 6.0
Sumber: Adi Kurniadi, 2000
3). Toolbox
Toolbox merupakan kotak perangkat yang berisi kumpulan tombol
objek atau kontrol untuk mengatur desain dari aplikasi yang akan dibuat.
Kontrol adalah suatu objek yang akan menjadi penghubung antara
program aplikasi dan penggunanya, dan semuanya akan diletakkan dalam
jendela form. Toolbox terdiri atas: Pointer, Label, Text Box, Frame, dan
lain sebagainya.
Perpustakaan Unika
29
GAMBAR II.3 – TAMPILAN TOOLBOX MICROSOFT VISUAL
BASIC 6.0
Sumber: Adi Kurniadi, 2000
Beberapa jenis control yang serig digunakan antara lain:
a. Command Button
Command button merupakan control yang paling banyak digunakan
sebagai media penghubung pemakai. Control ini berfungsi untuk
menjalankan suatu tindakan tertentu.
b. Label
Label digunakan untuk menempatkan text pada form. Text ini dapat
ditulis langsung pada saat mendesain program.
c. Text Box
Textbox hampir sama dengan label, namun yang terdapat pada
textbox dapat diedit langsung oleh pemakai. Control ini berfungsi
untuk media input data bagi pemakai.
d. Option Button
Control option digunakan untuk memilih suatu pilihan dengan topik
yang berbeda.
Perpustakaan Unika
30
e. Combo Box
Control ini memiliki textbox, dimana selain dapat melakukan pilihan
dengan mengklik bagian tersebut juga dapat dilakukan input data
dengan cara menuliskan pada textbox yang tersedia.
4). Project Explorer
Jendela Project Explorer adalah jendela yang mengandung semua file
di dalam aplikasi Visual Basic. Setiap aplikasi dalam Visual Basic disebut
dengan istilah project (proyek), dan setiap proyek bisa mengandung lebih
ndari satu file. Pada Project Explorer ditampilkan semua file yang terdapat
pada aplikasi (proyek), misalnya Form, Modul, Class, dan sebagainya.
GAMBAR II.4 – TAMPILAN PROJECT EXPLORER MICROSOFT
VISUAL BASIC 6.0
Sumber: Adi Kurniadi, 2000
5). Properties Window
Properties Window merupakan sebuah jendela yang digunakan untuk
menampung nama properti dari kontrol yang terpilih. Window ini bertugas
menyiapkan segala property dari objek yang diperlukan dalam
perancangan.
Perpustakaan Unika
31
GAMBAR II.5 – TAMPILAN PROPERTIES WINDOW
MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0
Sumber: Adi Kurniadi, 2000
6). Form Layout Window
Form Layout Window merupakan sebuah jendela yang digunakan
untuk mengatur posisi dari form pada form saat program dijalankan. Form
ini merupakan petunjuk dimana aplikasi akan ditampilkan pada layar
monitor saat dijalankan nanti.
GAMBAR II.6 – TAMPILAN FORM LAYOUT WINDOW
MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0
Sumber: Adi Kurniadi, 2000
Perpustakaan Unika
32
7). Immediate Window
Immediate Window merupakan sebuah jendela yang digunakan untuk
mencoba beberapa perintah dengan mengetikkan baris program dan secara
langsung dapat dilihat hasilnya.
8). Form Window
Form Window atau jendela Form adalah daerah kerja utama,dimana
programer akan membuat program-program aplikasi Visual Basic. Pada
form ini, programer bisa meletakkan berbagai macam objek interaktif
seperti misalnya teks, gambar, tombol-tombol perintah, scrollbar, dan
sebagainya. Jendela form ini pada awalnya kelihatan kecil, tetapi
ukurannya bisa diubah-ubah sesuai dengan kebutuan programer. Pada
jendela form juga terdapat beberapa elemen yang dapat digunakan untuk
mengatur tampilan.
GAMBAR II.7 – TAMPILAN FORM MICROSOFT VISUAL
BASIC 6.0
Sumber: Adi Kurniadi, 2000
9). Code Window
Code Window atau Jendela Kode adalah salah satu jendela yang
penting di dalam Visual Basic. Jendela ini berisi kode-kode program yang
Perpustakaan Unika
33
merupakan instruksi-instruksi untuk aplikasi Visual Basic. Setiap objek
pada Visual Basic dapat ditambahi dengan kode-kode program untuk
melakukan tugas-tugas atau perintah-perintah tertentu, misalnya menutup
aplikasi, membatalkan perintah, dan sebagainya.
GAMBAR II.8 – TAMPILAN CODE WINDOW MICROSOFT
VISUAL BASIC 6.0
Sumber: Adi Kurniadi, 2000
10). Event
Event merupakan suatu kejadian yang akan diterima oleh suatu objek.
Event yang diterima oleh objek akan berfungsi untuk menjalankan kode
program yang ada di dalam objek tersebut.
Private Sub Label1_DblClick()
Bagian di atas merupakan contoh penggunaan event dblclick pada
objek label1, yang berarti bahwa jika objek label1 di klik dua kali, maka
baris-baris kode program di bawahnya akan dilaksanakan.
Perpustakaan Unika
34
II.5. Koperasi
II.5.1. Pengertian Koperasi
Menurut UU No. 12 tahun 1967, Koperasi merupakan organisasi
ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badanbadan
hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan (Kartasapoetra, 2001:3).
. Definisi Arifinal Chaniago (1984) :
Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orangorang
atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada
anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara
kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan
jasmaniah para anggotannya (Sitio, 2001:17).
. Definisi Moh. Hatta :
“Bapak Koperasi Indonesia” ini mendefinisikan Koperasi lebih
sederhana tetapi jelas, padat, dan ada suatu visi dan misi yang
dikandung koperasi. Dia mengatakan, “Koperasi adalah usaha
bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan
tolong menolong. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh
keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan ‘seorang buat
semua dan semua buat seorang’” (Sitio, 2001:17).
. Definisi UU No. 25 tahun 1992 :
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
Perpustakaan Unika
35
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang
berdasar atas azas kekeluargaan (Sitio, 2001:18).
II.5.2. Jenis – Jenis Koperasi
Jenis Koperasi pada awal mulanya hanya didasarkan pada
kebutuhan dan efisiensi dalam ekonomi, sesuai dengan sejarah timbulnya
gerakan koperasi. Jenis-jenis itu ialah koperasi konsumsi, koperasi kredit, dan
koperasi produksi. Perkembangan koperasi yang mula-mula hanya terbatas
pada tiga bidang usaha, lama kelamaan bertambah luas sesuai dengan
keperluan masyarakat yang makin meningkat pula (Chaniago, 1984:37).
Berbagai macam koperasi lahir seirama dengan aneka jenis usaha
untuk memperbaiki kehidupan. Oleh karena banyak macamnya kebutuhan dan
usaha untuk memperbaiki kehidupan itu, maka lahirlah pula berjenis-jenis
Koperasi. Dalam garis besarnya sekian banyak jenis Koperasi tersebut dapat
dibagi menjadi 5 golongan, yaitu :
1. Koperasi Konsumsi
Koperasi Konsumsi adalah Koperasi yang mengusahakan
kebutuhan sehari-hari, dengan tujuan agar anggota-anggotanya dapat
membeli barang-barang konsumsi dengan kualitas yang baik dan harga
yang layak. Contohnya adalah koperasi yang menjual barang-barang
pangan (beras, gula, garam, dan minyak kelapa), barang-barang sandang (
kain batik, tekstil), dan barang pembantu keperluan sehari-hari (sabun,
minyak tanah) (Widiyanti, 1992:49).
Perpustakaan Unika
36
2. Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam ialah Koperasi yang
bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungantabungan
para anggota secara teratur dan terus-menerus untuk kemudian
dipinjamkan kepada para anggota dengan cara mudah, murah, cepat dan
tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan. Contohnya adalah unitunit
Simpan Pinjam dalam KUD, KSU, Credit Union, Bukopin, Bank
Koperasi Pasar dan lain-lain (Widiyanti, 1992:54).
3. Koperasi Produksi
Koperasi Produksi yaitu Koperasi yang bergerak dalam bidang
kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang
dilakukan oleh Koperasi sebagai organisasi maupun orang-orang anggota
koperasi. Contohnya adalah Koperasi Peternak Sapi Perah, Koperasi
Tahu Tempe, Koperasi Pembuatan Sepatu, Koperasi Kerajinan, Koperasi
Batik, Koperasi Pertanian dan lian-lain (Widiyanti, 1992:54) .
4. Koperasi Jasa
Koperasi Jasa yaitu Koperasi yang berusaha di bidang penyediaan
jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum. Contohnya
adalah Koperasi Angkutan, Koperasi Perencanaan dan Konstruksi
Bangunan, Koperasi Jasa Audit, Koperasi Asuransi Indonesia, Koperasi
Perumahan Nasional (Kopernas), Koperasi Jasa untuk mengurus
dokumen-dokumen seperti SIM, STNK, Paspor, Sertifikat Tanah dan
lain-lain (Widiyanti, 1992:59).
Perpustakaan Unika
37
5. Koperasi Serba Usaha
Yang dimaksud dengan Koperasi Serba Usaha atau Koperasi Desa
ialah koperasi yang :
a. Anggota-anggotanya terdiri dari penduduk desa yang mempunyai
kepentingan-kepentingan yang satu sama lain ada sangkut paut secara
langsung;
b. Menjalankan aneka usaha dalam suatu lingkungan. Jadi Koperasi
Desa atau Koperasi Serba Usaha dapat menjalankan beberapa macam
usaha (multipurpose) sesuai dengan keperluan masyarakat dan
lingkungan (Chaniago, 1984:50).
II.5.3. Modal Koperasi
Modal adalah suatu alat atau faktor yang berguna untuk produksi
lebih lanjut. Alat-alat dalam pengertian modal ialah uang, jasa dan lain-lain.
Modal dalam perkumpulan Koperasi didapat dari 3 sumber (Widiyanti,
1992:139) :
a. Dari anggota-anggotanya sendiri, berupa simpanan-simpanan.
b. Dari sisa hasil usaha Koperasi, yaitu bagian yang dimasukkan cadangan.
c. Dana dari luar, misalnya pinjaman.
Besar kecilnya lapangan usaha Koperasi tergantung pada besar
kecilnya modal anggota. Modal dari anggota Koperasi sendiri terdiri dari
simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela.
Perpustakaan Unika
38
. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah simpanan yang sudah ditentukan jumlahnya
dan sama besarnya bagi setiap anggota. Jumlah simpanan berupa uang
tertentu tersebut diwajibkan kepada anggota pada saat masuk menjadi
anggota untuk diserahkan kepada Koperasi. Simpanan pokok ini tidak
dapat diambil kembali selama masih menjadi anggota Koperasi.
Modal koperasi tidak hanya terbatas pada simpanan pokok ini. Dapat
dimengerti bahwa kalau modal masing-masing anggota hanya terbatas
pada simpanan pokok saja, maka modal Koperasi akan lambat
bertambah. Karena modal baru akan bertambah kalau ada anggota baru
yang masuk dan memasukkan simpanan pokok. Tentu saja modal
Koperasi akan berkurang apabila ada anggota koperasi yang keluar.
. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah simpanan yang sudah ditentukan jumlahnya
dan wajib disimpan oleh setiap anggota pada waktu tertentu dan
kesempatan tertentu (umumnya secara bulanan).
Pada waktu tertentu, misalnya tiap hari atau tiap minggu, atau tiap
bulan atau setiap musim. Sedangkan pada kesempatan tertentu, misalnya
tiap membeli barang atau tiap panen atau tiap kali pinjam uang.
. Simpanan Sukarela
Simpanan sukarela adalah simpanan yang dilakukan secara sukarela
baik jumlah maupun jangka waktunya. Simpanan ini dapat diserahkan
Perpustakaan Unika
39
anggota ataupun bukan anggota atas kehendak sendiri sebagai simpanan
kepada koperasi.
Simpanan sukarela ini boleh dikatakan sebagai sumbangan baik oleh
para anggota maupun bukan anggota, hanya bedanya kalau sumbangan
pada umumnya tidak dapat diminta kembali, sedangkan simpanan
sukarela dapat diminta kembali dengan cara dan waktu yang telah
ditentukan menurut Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Koperasi.
II.5.4. Pengertian Kredit
Menurut UU Perbankan No.10 Tahun 1998, yang dimaksud kredit
adalah: “Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.
II.5.5. Cara Perhitungan Tingkat Bunga Kredit
Menurut Thomas Suyatno dan H.A Cholic, cara perhitungan bunga
yang dibebankan pada pokok pinjaman adalah sebagai berikut:
a. Slidding Rate
Slidding Rate adalah pembebanan bunga terhadap nilai pokok pinjaman
akan semakin menurun dari bulan ke bulan ke bulan atau setiap periode
sebagai akibat adanya perluasan.
Perpustakaan Unika
40
Contoh:
Pokok = Rp. 150.000,00
Bunga Pinjaman = 1,75 % per bulan
Jangka Waktu = 10 bulan
Maka:
Angsuran Pokok = Rp. 150.000,00 = Rp. 15.000,00
10
Bunga = Rp. 150.000 x 1,75 % = Rp. 2.625,00
Angsuran ke-I = Rp. 17.625,00
Dan seterusnya
Dengan metode perhitungan Slidding Rate maka besarnya bunga berubah
berdasarkan saldo pinjaman tiap periodenya.
b. Flate rate
Flate Rate adalah pembebanan bunga terhadap nilai pokok pinjaman akan
tetap, baik bunga maupun jumlah angsuran pokok di periode selanjutnya.
Contoh:
Pokok = Rp. 150.000,00
Bunga Pinjaman = 1,75 % per bulan
Jangka Waktu = 10 bulan
Maka:
Angsuran Pokok = Rp. 150.000,00 = Rp.15.000,00
10
Bunga = Rp. 150.000,00 x 1,75 % = Rp. 2.625,00
Angsuran Per bulan = Rp. 17.625,00
Perpustakaan Unika
41
Dengan perhitungan Flate Rate maka besarnya angsuran tiap periodenya
adalah tetap.

II.6. KERANGKA PIKIR
Perkembangan sistem informasi dengan memanfaatkan kecanggihan
teknologi komputer dalam suatu badan usaha mempunyai peran yang sangat
besar, terutama untuk peningkatan kegiatan operasional sehari-hari. Teknologi
dalam dunia pengolahan data dan informasi adalah komputer itu sendiri.
Komputer memiliki sifat fleksibel, dalam arti dapat digunakan untuk mengolah
berbagai jenis data dan permasalahannya. Pengolahan data dengan cara manual,
tingkat akurasi dan kecepatan aksesnya akan berjalan lambat karena mungkin
catatan-catatan yang disimpan menjadi sebuah dokumen tersebut hilang atau rusak
serta kurang lengkap.
Strategi Rapid Application Development (RAD) merupakan strategi
pengembangan sistem secara cepat. Alasan menggunakan Rapid Application
Pengolahan data simpan pinjam
Analisis dengan Metode
Rapid Application Development (RAD)
Prototype dengan Microsoft
Visual Basic 6.0
Perpustakaan Unika
42
Development (RAD) karena dalam strategi ini manajemen tidak perlu mengikuti
tahap-tahap pengembangan sistem secara konvensional, yaitu:
a. Analisis; yang menghasilkan proposal penyusunan sistem baru.
b. Desain; yang menghasilkan suatu dokumentasi sistem dan desain database,
serta desain alur dalam kegiatan operasionalnya sehari-hari. Tahapan ini
merupakan sasaran pada strategi Model-Driven Development.
c. Implementasi; yang menghasilkan laporan kepada manajemen berupa sistem
baru yang akan digunakan.
d. Operasi; yang menghasilkan suatu perbaikan sistem dan usulan perubahan
besar.
Disamping itu, penggunaan Rapid Application Development (RAD)
memiliki keunggulan bahwa rancangan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan
perusahaan, karena memang dirancang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Tidak seperti dalam strategi Commercial Off-the-Shelf Package Software dimana
perusahaan membeli paket software dari pihak luar, yang pasti memiliki
kelemahan bahwa rancangan yang dibeli tersebut tidak dapat sepenuhnya
memenuhi kebutuhan perusahaan.
Dalam penerapan strategi Rapid Application Development (RAD),
langsung dihasilkan suatu model (prototype) pengembangan sistem informasi
dengan memanfaatkan kecanggihan komputer dalam pengolahan datanya.
Diharapkan dari penerapan strategi ini masalah-masalah yang terdapat dalam
sistem yang lama dapat terpecahkan. Antara lain:
- lamanya waktu proses pengolahan data
Perpustakaan Unika
43
- kurang tepatnya dalam perhitungan
- lambatnya penyajian laporan dari hasil proses pengolahan
- kurangnya keamanan data dari pihak-pihak yang tidak terkait
Prototype yang dihasilkan menggunakan program aplikasi Microsoft
Visual Basic 6.0, yang berjalan dalam lingkungan Windows dan berorientasi pada
obyek database. Suatu prototype hanya berjalan dalam suatu lingkup tertentu atau
dalam lingkungan yang bersifat homogen, dalam hal ini prototype tersebut
memang khusus dibuat hanya pada unit simpan pinjam. Prototype belum tentu
berhasil apabila digunakan dalam lingkup yang luas, sehingga harus dibuat suatu
program yang lebih besar. Prototype yang dirancang ini diharapkan dapat
memberikan kecepatan dan kelengkapan dalam pengolahan data simpan pinjam.
Perpustakaan Unika
44
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1. OBJEK PENELITIAN
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah unit simpan
pinjam, salah satu unit usaha yang terdapat pada PRIMKOP POLWILTABES
Semarang.
III.2. METODE PENGUMPULAN DATA
III.2.1. Jenis dan Sumber Data
III.2.1.1. Jenis Data
Menurut Marzuki (2002), jenis data dibedakan menjadi dua
yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
1). Data Kuantitatif
Data Kuantitatif adalah data yang dapat diukur atau dapat
dihitung dan biasanya berupa angka-angka atau bilanganbilangan.
Dalam penelitian ini, data kuantitatif yang digunakan adalah data
anggota; data simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan
sukarela; data peminjaman uang; dan data angsuran peminjaman.
Perpustakaan Unika
45
2). Data Kualitatif
Data Kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur secara
langsung, bukan berbentuk angka atau bilangan tetapi informasi
atau keterangan.
Data yang digunakan antara lain: alur prosedur simpan pinjam,
gambaran umum PRIMKOP POLWILTABES Semarang, dan
data struktur organisasi PRIMKOP POLWILTABES Semarang.
III.2.1.2. Sumber Data
Marzuki (2002) juga membedakan sumber data menjadi
dua macam, yaitu data primer dan data sekunder.
1). Data Primer
Data primer adalah data yang yang diperoleh langsung dari
sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data-data
primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengenai
prosedur simpan pinjam dan syarat-syarat simpan pinjam yang
diperoleh dari proses tanya jawab dan observasi.
2). Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti. Data ini diperoleh dari sistem
manual simpan pinjam berupa blangko peminjaman uang, bukti
penerimaan kas, dan bukti pengeluaran kas. Selain itu data
sekunder juga diperoleh dari laporan yang dihasilkan seperti
Perpustakaan Unika
46
laporan data anggota, laporan data simpanan anggota, laporan
data pinjaman anggota, dan laporan data angsuran pinjaman.
III.2.2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pembuatan prototype dari metode Rapid Application
Development (RAD) ini dibutuhkan data-data pendukung yang diperoleh
dengan suatu metode pengumpulan data yang relevan. Metode-metode yang
digunakan yaitu:
1). Metode Observasi
Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subyek (orang), obyek
(benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau
komunikasi dengan individu-individu yang diteliti (Indriantoro dan
Supomo, 1999:157).
Observasi dilakukan untuk mengamati langsung kegiatan simpan pinjam.
2). Metode Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei
yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian
(Indriantoro dan Supomo, 1999:152).
Metode ini diterapkan dengan melakukan tanya jawab langsung dengan
kelompok administrasi (Pokmin) pada PRIMKOP POLWILTABES.
Perpustakaan Unika
47
3). Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pengumpulan data dimana dalam hal ini datadata
tersebut merupakan data sekunder berupa blangko, bukti-bukti, dan
laporan-laporan yang telah dihasilkan.
III.3. METODE ANALISIS
Metode analisis yang digunakan adalah pendekatan Rapid Application
Development (RAD). Pendekatan Rapid Application Development (RAD)
merupakan strategi pengembangan sistem secara cepat. Alasan menggunakan
Rapid Application Development (RAD) karena dalam strategi ini manajemen tidak
perlu mengikuti tahap-tahap pengembangan sistem secara konvensional, yaitu:
a. Analisis; yang menghasilkan proposal penyusunan sistem baru.
b. Desain; yang menghasilkan suatu dokumentasi sistem dan desain database,
serta desain alur dalam kegiatan operasionalnya sehari-hari. Tahapan ini
merupakan sasaran pada strategi Model-Driven Development.
c. Implementasi; yang menghasilkan laporan kepada manajemen berupa sistem
baru yang akan digunakan.
d. Operasi; yang menghasilkan suatu perbaikan sistem dan usulan perubahan
besar.
Disamping itu, penggunaan Rapid Application Development (RAD)
memiliki keunggulan bahwa rancangan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan
perusahaan, karena memang dirancang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Tidak seperti dalam strategi Commercial Off-the-Shelf Package Software dimana
Perpustakaan Unika
48
perusahaan membeli paket software dari pihak luar, yang pasti memiliki
kelemahan bahwa rancangan yang dibeli tersebut tidak dapat sepenuhnya
memenuhi kebutuhan perusahaan.
Tahap-tahap dalam pendekatan Rapid Application Development (RAD)
meliputi:
1. Tahap Investigasi Awal (Preliminary Investigation)
Sebuah tahap permulaan dengan mengidentifikasi masalah secara jelas
sehingga diperoleh asumsi-asumsi yang benar untuk dapat memecahkan
permasalahan. Pada tahap ini semua project harus sudah direncanakan, baik
rencana analisis maupun lingkup sistem yang akan dikembangkan. Yang
membedakan dengan Model-Driven Development yaitu pada tahap ini kita
harus lebih detail, yang berarti hanya sistem tertentu yang akan dibuat suatu
pengembangan. Sehingga rute dalam Rapid Application Development (RAD)
ini sampai dengan pembuatan suatu prototype menjadi jelas.
2. Tahap Analisis Masalah (Problem)
Tahap ini terdiri dari dua bagian yaitu penentuan daftar kebutuhan
bisnis dan penentuan sasaran hasil peningkatan sistem. Penentuan daftar
kebutuhan bisnis dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan dan peluang
untuk peningkatan sistem. Keefektifan dalam proses bisnis sangat menolong
terutama apabila bisnis tersebut sangat luas dan kompleks. Pada tahap ini
diidentifikasi input dan output, yang merupakan gambaran data yang diproses
Perpustakaan Unika
49
dan informasi yang dihasilkan, supaya program yang disusun terarah dan
menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan.
Analisis kebutuhan sistem dalam perancangan sistem simpan pinjam
terdiri dari kebutuhan input, proses, dan output. Analisis kebutuhan sistem
dilakukan untuk mengetahui data-data apa saja yang dibutuhkan oleh sistem,
sehingga dapat dibaca dan diterima oleh sistem, diproses dan menghasilkan
informasi yang dibutuhkan oleh koperasi.
a. Input
Data-data yang diperlukan dalam proses input diperoleh antara lain dari
blangko permohonan pinjaman, blangko angsuran pinjaman, serta
blangko piutang koperasi.
b. Proses
Untuk melakukan pemrosesan terhadap data-data yang telah diinput,
sistem yang dirancang harus sesuai dengan gambaran kinerja sistem
simpan pinjam yang terdapat pada PRIMKOP POLWILTABES
Semarang. Gambaran kinerja sistem simpan pinjam tersebut nantinya
akan dibuat dalam suatu diagram flowchart sistem, yang diadaptasi dari
sistem yang berjalan pada saat ini.
c. Output
Data-data yang diperlukan untuk mengetahui informasi apa saja yang
seharusnya dihasilkan, dilakukan dengan melihat laporan-laporan yang
telah dihasilkan sebelumnya. Laporan-laporan tersebut antara lain
Perpustakaan Unika
50
laporan data anggota, laporan simpanan anggota, laporan pinjaman
anggota, serta laporan angsuran pinjaman.
3. Tahap Pembuatan Prototype
Setelah menganalisa permasalahan yang terdapat dalam sistem yang
lama, strategi Rapid Application Development (RAD) membuat suatu
prototype sebagai suatu model sistem baru yang nantinya akan
dipertimbangkan untuk dapat diimplementasikan dalam proses bisnisnya.
Tahap-tahap dalam pembuatan prototype meliputi (Michael Halvorson, 2002):
a. Pembuatan Interface
Interface adalah perantara antara program dan pemakai (user).
Interface ini dapat digunakan sebagai media input bagi pemakai,
menampilkan tulisan atau pesan. Dalam interface terdapat form-form yang
digunakan untuk tampilan program. Visual basic juga menyediakan
fasilitas pembuatan interface dengan menggunakan aplikasi MDI (Multi
Document Interface) yaitu form yang dapat menampung beberapa form
anak, sehingga dapat menampilkan beberapa form sekaligus.
b. Property Form
Form memiliki property yang bisa kita atur sesuai dengan kebutuhan
kita. Pengaturan ini bisa dilakukan pada saat perancangan maupun pada
saat program dijalankan. Sebagai contoh item yang terdapat dalam
property form antara lain Back Color, Caption, Font Size, dan lain
sebagainya.
Perpustakaan Unika
51
c. Penulisan Kode
Penulisan kode atau pengkodean dilakukan untuk mendapatkan hasil
akhir program. Kode program pada Visual Basic tidak sebanyak yang
terdapat pada pemrograman konvensional (under DOS), karena kode yang
kita tuliskan hanyalah kode intinya saja yaitu kode yang akan bekerja bila
ada kejadian (event), misalnya di klik dan sebagainya. Sedangkan dalam
pemrograman konvensional, kode yang kita tuliskan termasuk kode-kode
untuk menggambarkan kotak tampilan atau objek lainnya pada layar.
d. Penentuan Database
Database adalah sekumpulan informasi yang terorganisir dan
disimpan dalam sebuah file. Database ini menampung data-data dalam
beberapa tabel. Database yang digunakan dalam program ini adalah
Microsoft Access Version 7.0.
e. Proses Debugging
Debugging adalah mengoreksi kesalahan yang terdeteksi meliputi
menetapkan lokasi kode yang error dan mengoreksinya. Pada tahap ini
penulis melakukan pencarian kesalahan-kesalahan program dan
mengadakan pembetulan sehingga program yang disusun menjadi baik dan
benar.
f. Kompilasi Project
Pada tahap ini dilakukan pengubahan program dari bentuk project
menjadi file.exe. File.exe merupakan file yang berdiri sendiri yang menjadi
aplikasi mandiri yang tidak tergantung lagi pada induknya (Microsoft
Perpustakaan Unika
52
Visual Basic 6.0). dengan demikian, file.exe bisa langsung dijalankan dari
operating system Windows.
Perpustakaan Unika
53
BAB IV
HASIL ANALISIS
IV.1. GAMBARAN UMUM PRIMKOP POLWILTABES SEMARANG
IV.1.1. Sejarah dan Perkembangan Koperasi
Pada awal berdirinya, koperasi di Polwiltabes Semarang didahului
dengan terbentuknya perkumpulan warung kesejahteraan pada tahun 1978
yang diketahui oleh Lettu Pol. Djumingan (Alm.). Pada waktu itu usaha yang
dilakukan terbatas pada pemberian pinjaman uang dan pinjaman barang yang
jumlahnya sangat terbatas.
Sesuai dengan perintah Kapoltabes Semarang, pada tahun 1981
warung kesejahteraan tersebut diganti menjadi sebuah koperasi. Modal awal
koperasi tersebut berasal dari simpanan pokok sebesar Rp. 2.000,00 dan
simpanan wajib Rp. 300,00 untuk masing-masing anggota. Adapun unit-unit
usaha yang ada meliputi unit simpan pinjam, unit toko dan unit jasa.
Berdasarkan petunjuk dari Kantor Koperasi Kodya Semarang agar
semua koperasi primer mempunyai badan hukum, maka pada tanggal 26
September 1983 atas usaha pengurus koperasi, koperasi tersebut memperoleh
pengakuan Badan Hukum dengan nomor: 9830/BH/VI dengan nama
“PRIMER KOPERASI POLTABES Semarang”. Kemudian pada tahun 1996
badan hukum koperasi tersebut diperbaharui dengan No.
9830/BH/PAD/KLHK.h/IX/1996, dan sejak Januari 2004 koperasi tersebut
Perpustakaan Unika
54
diperbaharui dengan nama: “PRIMER KOPERASI POLWILTABES
Semarang”.
Berdasarkan surat keputusan Kapoltabes Semarang No.
Skep/26/VI/1987, mulai tanggal 10 Juni 1987 menyatakan bahwa simpanan
wajib yang semula Rp. 300,00 dinaikkan menjadi Rp. 2.000,00. Dari
kenaikan simpanan wajib tersebut, koperasi juga mencoba meningkatkan
usahanya dengan menambah unit usaha potong rambut.
Pada tahun 1988 Kapoltabes menurunkan Surat Keputusan No.
Skep/65/XII/1988 pada tanggal 14 Juni 1988 yaitu tentang kenaikan
simpanan wajib yang semula Rp. 2.000,00 per bulan menjadi Rp. 5.000,00
per bulan. Kenaikan simpanan wajib tersebut membuat koperasi kembali
menambah unit usahanya menjadi enam unit usaha yaitu: unit toko, unit
simpan pinjam, unit jasa/foto copy, unit lapangan tenis dan unit beras.
Perkembangan keanggotaan koperasi sampai dengan 31 Agustus
2005 berjumlah 1798 orang yang terdiri dari Polri berjumlah 1716 orang dan
PNS berjumlah 82.
Lokasi PRIMKOP POLWILTABES Semarang sangat strategis
karena berada di kompleks Kantor Kepolisian Wilayah Kota Besar
Semarang, tepatnya berada di jalan Dr. Soetomo No.19 dan di sekitar
Asrama Polisi Kalisari, sehingga memudahkan anggota masyarakat sekitar
menjangkaunya.
Perpustakaan Unika
55
IV.1.2. Bidang Usaha Koperasi
Primer Koperasi Polwiltabes Semarang sebagai organisasi
ekonomi yang berwatak sosial mempunyai sasaran praktis ekonomis dalam
rangka memenuhi kesejahteraan anggota, sehingga kegiatan usaha yang
dilakukan merupakan urat nadi bagi kehidupan koperasi bagi pemenuhan
kesejahteraan anggotanya tersebut. Adapun usaha dari Primer Koperasi
Polwiltabes Semarang terbagi atas beberapa unit usaha yaitu:
1. Unit Pertokoan
Unit ini didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan anggota,
baik primer maupun sekunder. Adapun jenis barang yang disediakan
antara lain:
a. Barang kebutuhan sehari-hari, seperti beras, gula, sabun dan lain-lain
b. Konveksi
c. Sepatu
d. Barang elektronik
e. Alat-alat tulis
f. Lain-lain
2. Unit Simpan Pinjam
Pada prinsipnya unit simpan pinjam ini bertujuan untuk membantu
anggota yang membutuhkan uang dengan syarat yang mudah. Besarnya
pinjaman maksimal mencapai Rp. 2.000.000,00, modal yang digunakan
dalam sistem simpan pinjam ini berasal dari simpanan pokok, simpanan
wajib, simpanan sukarela maupun simpanan lainnya.
Perpustakaan Unika
56
Simpanan pokok anggota sebesar Rp. 2.000,00, jumlah tersebut
dibayarkan pada saat pertama kali menjadi anggota koperasi. Simpanan
wajib dibayar tiap bulan dan besarnya berbeda-beda sesuai dengan
kepangkatan anggota koperasi. Simpanan wajib bagi PNS Polri Rp.
10.000,00; Tamtama / Bintara Rp. 15.000,00; Perwira I Rp. 20.000,00;
Perwira Menengah Rp. 25.000,00.
Di dalam unit simpan pinjam ini pemberian pinjaman berdasarkan
gaji dengan bunga setiap bulannya 1,5 % dan batas maksimal pelunasan
pinjaman selama 20 bulan.
3. Unit Usaha
Unit usaha Primer Koperasi Polwiltabes Semarang terdiri dari:
a. Persewaan
Unit persewaan yang dimiliki oleh Primer Koperasi Polwiltabes
Semarang adalah Lapangan Tenis. Tujuan dari didirikannya lapangan
tenis ini adalah:
1). Melayani masyarakat umum yang akan menyewa lapangan tenis.
2). Melayani anggota yang akan berolah raga, terdiri dari:
- Remaja Bhayangkari Club (RBC)
- Anggota Bhayangkari
b. Dapur Umum
Unit dapur umum Primer Koperasi Polwiltabes Semarang yaitu
bangunan di sepanjang jalan Kaligarang dan bangunan di Bangkong
untuk usaha warung soto. Sistem yang digunakan yaitu sistem sewa
Perpustakaan Unika
57
harian dimana besarnya sewa disesuaikan dengan tingkat pendapatan
dalam satu hari.
c. Unit Jasa Wartel
Dalam bidang telekomunikasi Primer Koperasi Polwiltabes juga turut
berperan serta dengan membuka wartel bagi masyarakat umum. Unit
wartel yang telah dikembangkan sampai dengan saat ini berjumlah 9
(sembilan) unit wartel. Wartel tersebut berlokasi antara lain:
- 1 unit di pertokoan jalan Kaligarang
- 2 unit di komplek Akpol Kalisari
- 2 unit di Polsek Semarang Tengah jalan Brumbungan
- 2 unit di toko Satlantas jalan Letjen Suprapto
- 2 unit di Pos Polisi Johar
d. Foto Copy
Unit ini dalam operasionalnya melayani dinas, anggota, maupun
masyarakat umum di bidang foto copy, jilid buku dan cetak.
IV.1.3. Struktur Organisasi
Dalam setiap perusahaan selalu dibutuhkan adanya struktur
organisasi yang baik dan teratur. Struktur organisasi yang baik akan
membantu memperjelas hubungan antara tiap-tiap karyawan dalam satu
perusahaan, serta dapat digunakan sebagai pengawasan demi tercapainya
efektititas dan efisiensi kerja. Karena bila suatu perusahaan atau bagian lain
Perpustakaan Unika
58
tak tentu arah, maka struktur organisasi sangat penting bagi perusahaan
untuk mengarahkannya.
Struktur organisasi yang digunakan oleh Primer Koperasi
Polwiltabes adalah struktur fungsional, yaitu struktur organisasi yang
mengelompokkan spesialisasi ke dalam satu kelompok. Hal-hal yang terkait
dengan struktur ini yang terdapat pada Primer Koperasi Polwiltabes adalah:
a. Meskipun telah dikelompokkan dalam suatu spesialisasi pekerjaan, tetapi
tingkat spesialisasi yang terdapat dalam koperasi tersebut masih sangat
rendah. Hal ini dapat dilihat dari unit simpan pinjam, dimana karyawan
yang bertugas sebagai administrasi juga dapat berperan sebagai
pembukuan.
b. Jumlah karyawan yang masih sedikit, dimana hanya terdapat sekitar 25
karyawan dalam satu koperasi dibandingkan dengan jumlah anggotanya
yaitu 1798 orang anggota. Dalam unit simpan pinjam hanya terdapat 5
orang karyawan sehingga berpengaruh pada rendahnya spesialisasi
pekerjaan.
c. Karena badan usaha dalam Primkop berbentuk komando, maka
penentuan kebijaksanaan terletak pada Kaprimkop Polwiltabes meskipun
kekuasaan tertinggi terletak pada Rapat Anggota Tahunan (RAT)
d. Hubungan kerjasama yang kurang baik, baik antara pengurus dan
karyawan maupun pengurus dan anggota, yang sering melanggar dari
Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) yang telah
Perpustakaan Unika
59
ditentukan. Hal ini dapat dilihat dari pengelolaan uang yang kurang
terkoordinasi.
e. Tujuan yang hendak dicapai masih sederhana. Pada umumnya tujuan
utama dari koperasi adalah mensejahterakan seluruh anggotanya, akan
tetapi seringkali hanya mengejar tujuan fungsional setiap unitnya
sehingga seringkali kehilangan pandangan tentang sasaran dari koperasi
itu sendiri. Hal ini dapat dilihat kecilnya pemberian SHU tiap tahun yang
berdampak pada kesejahteraan anggota yang belum bagus.
Adapun struktur organisasi Primer Koperasi Polwiltabes Semarang
dapat dilihat pada gambar IV.1 berikut ini:
Perpustakaan Unika
60
GAMBAR IV.1 – STRUKTUR ORGANISASI PRIMKOP POLWILTABES
SEMARANG
Sumber : PRIMKOP POLWILTABES SEMARANG
KAPOLWILTABES
RAT
KETUA
WAKIL KETUA
BADAN PENGAWAS DEWAN PENASEHAT
BENDAHARA SEKRETARIS
URUSAN
PENCOCOKAN
DAN PENELITIAN
URUSAN
PEMBUKUAN
KEUANGAN
JURU
BAYAR
URUSAN
TATA
USAHA
URUSAN
ADMINISTRASI
UMUM
URUSAN
ADMINISTRASI
PERSONIL DAN
LOGISTIK
UNIT
USAHA
UNIT
SIMPAN PINJAM
UNIT
TOKO
KEPALA UNIT
ADMINISTRASI PEMBUKUAN
P
ERS
EWAA
N
FOT
O
COPY
WART
E
L
D
A
P
U
R
UMUM
Perpustakaan Unika
61
IV.2. ANALISIS SISTEM SIMPAN PINJAM
IV.2.1. Tahap Investigasi Awal (Preliminary Investigation)
Tahap pertama dalam pendekatan Rapid Application Development
(RAD) mengenai investigasi awal, menjelaskan bahwa rencana analisis
maupun lingkup sistem yang akan dikembangkan sudah harus lebih detail
yang berarti hanya pada sistem tertentu yang akan dibuat suatu
pengembangan. Dalam hal ini ruang lingkup sistem yang akan
dikembangkan pada objek penelitian PRIMKOP POLWILTABES Semarang
yaitu hanya pada unit simpan pinjam.
Unit simpan pinjam dipilih karena proses pengolahan data pada
unit ini masih menggunakan sistem manual. Di samping itu, juga karena
proses pengolahan data pada unit-unit yang lain telah berbasis komputer dan
sudah memiliki suatu prototype. Oleh karena itu, pada tahap investigasi awal
ini ditemukan bahwa pada unit inilah perlu dianalisis dan dilakukan suatu
pengembangan sistem untuk dapat menghasilkan suatu prototype.
Dalam ruang lingkup unit simpan pinjam tersebut diinvestigasi
bagaimana sistem yang berjalan pada unit tersebut, yang terdiri dari:
1. Prosedur pencatatan data anggota
Merupakan pencatatan data anggota baru yang masuk pada unit simpan
pinjam sampai pada pengarsipan datanya.
2. Prosedur simpanan anggota tiap bulan
Merupakan pencatatan data simpanan pokok, simpanan wajib, dan
simpanan sukarela anggota sampai dengan pengarsipan datanya.
Perpustakaan Unika
62
3. Prosedur pinjaman
Merupakan pencatatan data pinjaman anggota beserta bunga pinjaman
setiap bulan sampai pada pengarsipan datanya.
4. Prosedur angsuran dan pelunasan angsuran pinjaman
Merupakan pencatatan angsuran pinjaman, yang dipotong dari gaji
anggota tiap bulan, dan pelunasan angsuran pinjaman secara tunai sampai
pada pengarsipan datanya.
5. Prosedur pelaporan
Merupakan pembuatan laporan mengenai data keuangan tiap bulan yang
ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait.
IV.2.2. Tahap Analisis Masalah (Problem)
Pada tahap kedua pendekatan Rapid Application Development
(RAD) dilakukan analisis masalah, dimana permasalahan yang ada dalam
sistem yang lama diidentifikasi dan dianalisis untuk mencari peluang pada
peningkatan sistemnya. Untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada pada
sistem yang lama terlebih dahulu digambarkan prosedur-prosedur yang
terdapat pada sistem simpan pinjam yang berjalan pada saat ini (dalam suatu
diagram flowchart sistem atau prosedur) untuk mengetahui kelemahankelemahan
yang terdapat dalam sistem tersebut.
Gambaran prosedur-prosedur dalam sistem simpan pinjam yang
berjalan pada saat ini, yaitu prosedur pencatatan data anggota, prosedur
Perpustakaan Unika
63
simpanan anggota, prosedur pinjaman, dan prosedur angsuran, digambarkan
dalam suatu diagram flowchart sistem sebagai berikut:
1. Prosedur Pencatatan Data Anggota
GAMBAR IV.2 – FLOWCHART SISTEM PROSEDUR
PENCATATAN DATA ANGGOTA
Bagian Administrasi
anggota
menunjukkan
KTA
dilaporkan
ke bendahara
Keterangan :
1. Bagian administrasi mengisi data lengkap anggota berdasarkan KTA
(Kartu Tanda Anggota) koperasi untuk menjadi anggota baru pada
unit simpan pinjam.
2. Data anggota dicatat pada suatu buku simpanan anggota, dimana
setiap anggota mendapat satu buku simpanan yang diarsip pada
koperasi.
3. Data-data anggota tersebut setiap bulan dilaporkan ke bendahara
koperasi agar diproses pemotongan gaji anggota untuk pembayaran
simpanan.
MULAI
Pengisian data
pada buku
simpanan
Buku
simpanan
anggota
Perpustakaan Unika
64
Kelemahan yang ditemukan dari prosedur di atas adalah:
- Sampai saat ini sudah terdapat 973 orang anggota yang terdaftar
pada unit simpan pinjam. Karena jumlah anggota yang banyak, yang
masing-masing dicatat dalam sebuah buku anggota, maka akan
mengakibatkan lambatnya proses pencarian data anggota.
2a. Prosedur Pencatatan Data Simpanan
GAMBAR IV.3 – FLOWCHART SISTEM PROSEDUR
PENCATATAN DATA SIMPANAN
Bagian Administrasi
Keterangan :
1. Bagian administrasi menerima laporan dari bendahara koperasi
mengenai pembayaran simpanan yang telah dipotong dari gaji
MULAI
Menerima
laporan
pembayaran
simpanan
Pengisian data
pada buku
simpanan
anggota
Buku
simpanan
anggota
Dari bendahara
Perpustakaan Unika
65
anggota. Laporan tersebut berisi data anggota yang dipotong gajinya
dan jenis simpanan yang dibayar.
2. Jenis simpanan yang harus dibayar anggota yaitu simpanan pokok,
yang dibayar pada saat pertama kali menjadi anggota unit simpan
pinjam; simpanan wajib, yang dibayar setiap bulan; serta simpanan
sukarela, karena bersifat sukarela maka anggota boleh tidak
membayar simpanan tersebut dan besarnya pun tidak ditentukan.
3. Setelah dicatat, buku simpanan tersebut kemudian kembali diarsip
pada unit simpan pinjam.
Kelemahan yang ditemukan dari prosedur di atas adalah:
- Karena tingkat spesialisasi yang masih rendah, maka pembagian
tugas juga masih masih rendah. Bagian administrasi menerima uang
dan melakukan pencatatan, dengan demikian pengendalian internal
sangat lemah karena tidak dilakukan pemisahan fungsi antara fungsi
pencatatan dan operasional (penerimaan uang).
- Pengarsipan data simpanan yang hanya dalam satu buku. Apabila
buku tersebut rusak atau hilang maka semua data simpanan juga
akan hilang.
- Tidak adanya cross cek data karena buku simpanan tersebut tidak
dibawa oleh anggota, ataupun anggota tidak diberi suatu tanda bukti
simpanan. Apabila data dalam koperasi tersebut hilang atau rusak,
Perpustakaan Unika
66
anggota tidak dapat memperlihatkan bukti bahwa telah melakukan
simpanan.
2b. Prosedur Pencatatan Data Simpanan Sukarela
GAMBAR IV.4 – FLOWCHART SISTEM PROSEDUR
PENCATATAN SIMPANAN SUKARELA
Bagian Administrasi
Keterangan :
1. Bagian Administrasi menyiapkan buku simpanan anggota akan
membayar simpanan sukarela. Simpanan sukarela ini sifatnya sama
seperti tabungan sehingga simpanan ini memiliki bunga dan dapat
diambil sewaktu-waktu.
MULAI
Menyiapkan
buku simpanan
anggota
Menerima
simpanan
dari anggota
Buku
simpanan
anggota
Mencatat pada
buku simpanan
anggota
Perpustakaan Unika
67
2. Bagian administrasi menerima jumlah simpanan kemudian mencatat
pada buku simpanan anggota.
3. Setelah dicatat, buku simpanan simpanan tersebut kembali diarsip
pada unit simpan pinjam.
Kelemahan yang ditemukan dari prosedur di atas adalah:
- Pengarsipan data simpanan yang hanya dalam satu buku. Apabila
buku tersebut rusak atau hilang maka semua data simpanan juga
akan hilang.
- Tidak adanya cross cek data karena buku simpanan tersebut tidak
dibawa oleh anggota, ataupun anggota tidak diberi suatu tanda bukti
simpanan. Apabila data dalam koperasi tersebut hilang atau rusak,
anggota tidak dapat memperlihatkan bukti bahwa telah melakukan
simpanan.
Perpustakaan Unika
68
2c. Prosedur Penarikan Simpanan Sukarela
GAMBAR IV.5 – FLOWCHART SISTEM PROSEDUR
PENARIKAN SIMPANAN SUKARELA
Bagian Administrasi
Keterangan :
1. Bagian administrasi menyiapkan buku simpanan anggota
kemudian menghitung jumlah simpanan anggota beserta bunga
simpanannya.
MULAI
Menyiapkan
buku simpanan
anggota
Menghitung
jumlah simpanan
beserta bunga
Buku
simpanan
anggota
Menyiapkan
penarikan
simpanan
Mencatat
pengeluaran
pada buku
simpanan
Perpustakaan Unika
69
2. Setelah jumlah total simpanan sukarela dihitung, kemudian
menyiapkan penarikan simpanan.
3. Jumlah penarikan simpanan tersebut dicatat pada buku simpanan
sebagai pengeluaran, kemudian buku simpanan tersebut kembali
diarsip pada koperasi.
Kelemahan yang ditemukan dari prosedur di atas adalah:
- Tidak adanya cross cek data karena buku simpanan tersebut tidak
dibawa oleh anggota, ataupun anggota tidak diberi suatu tanda bukti
penarikan simpanan. Apabila data dalam koperasi tersebut hilang
atau rusak, anggota tidak dapat memperlihatkan bukti bahwa telah
melakukan penarikan simpanan.
- Tidak adanya otorisasi tentang persetujuan penarikan simpanan dari
kepala bagian.
- Kurang tepatnya dalam perhitungan bunga sehingga banyak anggota
sering mengeluh karena jumlah bunga pinjaman yang sering tidak
sesuai.
Perpustakaan Unika
70
3. Prosedur Pencatatan Data Pinjaman
GAMBAR IV.6 – FLOWCHART SISTEM PROSEDUR PINJAMAN
Bagian Administrasi Kabag & Kaprimkop Bagian Pembukuan
Sudah diisi
oleh anggota
gaji > pinjaman
sudah diotorisasi
MULAI
Pengecekan
data
pinjaman
1
1
Daftar
piutang
Mencatat
pada daftar
piutang
Fotocopy KTA
Struk gaji
Formulir
pinjaman
Fotocopy KTA
Struk gaji
Formulir
pinjaman
Fotocopy KTA
Struk gaji
Formulir
pinjaman
Persetujuan
pinjaman
Fotocopy KTA
Struk gaji
Formulir
pinjaman
2
3
2
BPK
1
BPK
D
Kartu
piutang
Perpustakaan Unika
71
Bagian Administrasi
sudah diotorisasi
3
2
1
BPK
Ke peminjam
D
2
Fotocopy KTA
Struk gaji
Formulir
pinjaman
Menyiapkan
pencairan dana
Menyiapkan
bukti
pengeluaran kas
D
Fotocopy KTA
Struk gaji
Formulir
pinjaman
3
Perpustakaan Unika
72
Keterangan:
1. Anggota / peminjam mengambil dan mengisi formulir pinjaman
yang disertai struk gaji dan fotocopy KTA pada bagian administrasi.
2. Setelah data dalam formulir lengkap, bagian administrasi melakukan
pengecekan terhadap struk gaji dan daftar piutang, apabila sudah
pernah melakukan pinjaman. Ketentuan dalam melakukan pinjaman
adalah:
Jumlah gaji harus lebih besar daripada jumlah pinjaman, sehingga
gaji tersebut mencukupi untuk membayar angsuran pinjaman. Jika
jumlah gajinya tidak mencukupi maka bagian administrasi akan
menolak permohonan pinjaman tersebut.
3. Apabila permohonan pinjaman disetujui oleh bagian administrasi,
selanjutnya meminta persetujuan dan tanda tangan Kepala unit
simpan pinjam dan Kepala Primkop Polwiltabes.
4. Setelah formulir tersebut lengkap, bagian administrasi menyiapkan
pencairan pinjaman.
5. Pada proses pencairan pinjaman, bagian administrasi mencatat bukti
pengeluaran kas rangkap 3 (tiga) sebagai bukti bahwa uang tersebut
telah dikeluarkan oleh koperasi dan diterima oleh anggota /
peminjam sebagai tanda terima pinjaman.
6. Lembar pertama menjadi arsip bagian administrasi beserta formulir
pinjaman, lembar kedua ditujukan ke bagian pembukuan, sedangkan
lembar ketiga kepada peminjam.
Perpustakaan Unika
73
7. Pada bagian pembukuan, bukti pengeluaran kas digunakan untuk
mencatat pada kartu piutang untuk dijadikan arsip.
Kelemahan yang ditemukan dari prosedur di atas adalah:
- Pengecekan formulir pinjaman dan pencairan dana pinjaman
dilakukan oleh satu bagian yaitu bagian administrasi. Dengan
demikian terlihat juga pengendalian internal yang sangat lemah
dengan tidak adanya pemisahan fungsi pengecekan dan fungsi
pengeluaran uang, hal ini dapat menyebabkan adanya manipulasi
data sehingga sangat besar resiko terjadinya KKN.
Perpustakaan Unika
74
4a. Prosedur Pencatatan Data Angsuran Pinjaman
GAMBAR IV.7 – FLOWCHART SISTEM PROSEDUR
PENCATATAN DATA ANGSURAN
PINJAMAN
Bagian Pembukuan
Keterangan:
1. Bagian pembukuan menyiapkan daftar seluruh anggota yang
melakukan pinjaman.
2. Dalam kartu piutang tersebut dihitung jumlah angsuran dan bunga
angsuran pinjaman tiap bulan, serta dihitung saldo akhir piutang
koperasi.
3. Setelah dihitung, kartu piutang tersebut diberikan kepada bendahara
koperasi untuk diproses pada pemotongan gaji anggota.
Kelemahan yang ditemukan dari prosedur di atas adalah :
- Sampai saat ini sudah terdapat 654 orang anggota yang melakukan
pinjaman di koperasi. Hal ini menyebabkan banyaknya kartu
MULAI
Menyiapkan
daftar piutang
anggota
Memproses
perhitungan
angsuran
Kartu
piutang
Ke Bendahara
Perpustakaan Unika
75
piutang yang harus direkap dan dihitung jumlahnya oleh bagian
pembukuan tiap bulannya.
- Karena jumlah data yang banyak sering terjadi keterlambatan
laporan kartu piutang ke bendahara koperasi.
4b. Prosedur Pencatatan Data Pelunasan Angsuran Pinjaman
GAMBAR IV.8 – FLOWCHART SISTEM PROSEDUR
PENCATATAN DATA PELUNASAN
ANGSURAN PINJAMAN
Bagian Administrasi Bagian Pembukuan
MULAI
Menerima
kartu piutang
1
Ke peminjam
1
Memproses
pelunasan
angsuran
3
2
1
BPK
D
1
BPK
Mencatat pada
kartu piutang
1
BPK
D
Kartu
piutang
Mengecek
saldo akhir
pinjaman
Mengisi bukti
penerimaan kas
Dari bendahara
Perpustakaan Unika
76
Keterangan :
1. Bagian administrasi menerima kartu piutang dari bendahara,
kemudian mengecek jumlah saldo akhir pnjaman.
2. Setelah dicek kemudian mengisi bukti penerimaan kas sebagai tanda
terima uang dan bukti telah melakukan pelunasan angsuran
pinjaman.
3. Bukti tersebut merupakan rangkap 3 (tiga) yang berisi jumlah
pelunasan angsuran pinjaman beserta bunganya.
4. Lembar pertama bukti penerimaan kas ditujukan ke bagian
pembukuan, lembar kedua dijadikan arsip bagian administrasi, dan
lembar ketiga ditujukan ke peminjam sebagai tanda bukti pelunasan
angsuran pinjaman.
5. Pada bagian pembukuan, bukti penerimaan kas digunakan untuk
mencatat pelunasan pada kartu piutang dan digunakan sebagai arsip.
Pada prosedur pelunasan data angsuran pinjaman tidak terdapat kelemahan
karena pemisahan fungsi dan wewenang yang dilakukan sudah sesuai dan
berjalan dimana bagian administrasi melakukan fungsi operasional
(penerimaan uang) dan bagian pembukuan melakukan fungsi pencatatan.
5. Prosedur Pelaporan
Pada prosedur pelaporan terdapat pembatasan penelitian dimana
pelaporan data-data mengenai simpan pinjam hanya pada pelaporan tiap
bulannya. Laporan-laporan tiap bulan yang harus disiapkan untuk dapat
dilaporkan ke Kaprimkop Polwiltabes adalah:
Perpustakaan Unika
77
a). Laporan Data Anggota
Laporan ini berisi data jumlah anggota terakhir yang terdaftar dalam
unit simpan pinjam. Data dari laporan ini berasal dari jumlah buku
simpanan anggota baru pada bulan yang bersangkutan ditambah
jumlah data anggota pada laporan bulan sebelumnya.
GAMBAR IV.9 – FLOWCHART SISTEM PROSEDUR
PELAPORAN DATA ANGGOTA
Bagian Pembukuan
b). Laporan Data Simpanan
Laporan ini berisi data simpanan pokok, apabila anggota baru terdaftar
pada unit simpan pinjam, dan simpanan wajib yang harus dibayar tiap
bulannya. Laporan ini berasal dari data simpanan yang dicatat pada
buku simpanan anggota.
Buku
simpanan
anggota (baru)
Laporan data
anggota
(bulan lalu)
Merekap
jumlah total
buku
Laporan data
anggota
(baru)
Perpustakaan Unika
78
GAMBAR IV.10 – FLOWCHART SISTEM PROSEDUR
PELAPORAN DATA SIMPANAN
Bagian Pembukuan
c). Laporan Data Pinjaman
Laporan ini berisi jumlah pinjaman anggota dalam satu bulan tertentu.
Laporan ini berasal dari daftar piutang tiap anggota yang dibuat pada
saat melakukan pinjaman.
GAMBAR IV.11 – FLOWCHART SISTEM PROSEDUR
PELAPORAN DATA PINJAMAN
Bagian Pembukuan
Buku
simpanan
anggota
Merekap total
simpanan satu
bulan
Laporan
simpanan
anggota
Daftar
piutang
anggota
Merekap total
pinjaman satu
bulan
Laporan
pinjaman
anggota
Perpustakaan Unika
79
d). Laporan Angsuran Pinjaman
Laporan ini berisi angsuran pinjaman anggota beserta bunganya yang
dibayar tiap bulannya. Laporan ini berasal dari daftar piutang anggota
yang telah direkap dengan menghitung saldo akhir piutang koperasi
setelah dikurangi jumlah angsuran beserta bunganya.
GAMBAR IV.12 – FLOWCHART SISTEM PROSEDUR
PELAPORAN ANGSURAN PINJAMAN
Bagian Pembukuan
Dalam sistem simpan pinjam yang telah berjalan selama ini, secara
umum banyak ditemui kelemahan-kelemahan, antara lain:
1. Lamanya waktu proses pengolahan data yang menyebabkan
keterlambatan dalam mengetahui informasi yang berhubungan dengan
simpan pinjam para anggotanya karena banyaknya data yang harus
diolah, yaitu sebanyak 973 data sesuai dengan jumlah anggota sampai
saat ini, dan beberapa arsip yang diperlukan.
Daftar
piutang
anggota
Merekap saldo
pinjaman per
bulan
Laporan
angsuran
pinjaman
Perpustakaan Unika
80
2. Rumitnya pembuatan laporan dan informasi yang dilakukan secara
manual sehingga lambat pula pelaporan kepada pihak-pihak yang terkait.
3. Kurang tepatnya dalam perhitungan sehingga banyak anggota sering
mengeluh karena jumlah bunga pinjaman yang sering tidak sesuai.
4. Adanya sistem pengarsipan yang kurang baik. Hal ini menyebabkan tidak
terjaminnya keamanan data para anggota, baik dari kerusakan maupun
dari pihak-pihak yang tidak terkait.
IV.2.3. Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem dalam perancangan sistem simpan
pinjam terdiri dari kebutuhan input, proses, dan output. Analisis kebutuhan
sistem dilakukan untuk mengetahui data-data apa saja yang dibutuhkan oleh
sistem, sehingga dapat dibaca dan diterima oleh sistem, diproses dan
menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh koperasi.
Pada dasarnya sistem yang akan dikembangkan ini tidaklah
mengubah prosedur manual yang sudah ada. Sistem ini tidak hanya
mengubah proses pengolahan data yang biasanya dengan manual diganti
dengan sistem komputer, tetapi juga diharapkan dapat mengatasi kelemahankelemahan
yang ada dalam prosedur-prosedur simpan pinjam yang berjalan
pada saat ini. Kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam sistem lama yang
coba ditingkatkan dalam sistem yang baru akan dijelaskan pada tabel IV.1
berikut ini:
Perpustakaan Unika
81
TABEL IV.1 – KELEMAHAN DAN PENINGKATAN SISTEM
PROSEDUR KELEMAHAN SISTEM LAMA PENINGKATAN SISTEM BARU
1. Pencatatan data
anggota
a. proses yang lambat karena
jumlah transaksi yang tinggi
setiap awal bulannya, dilihat dari
jumlah anggota yang terdaftar
b. lambatnya proses pencarian data
secara manual
a. perlu adanya sistem komputerisasi
untuk mengatasi volume transaksi
yang tinggi
b. proses pencarian data dengan
sistem komputerisasi
2. Pencatatan data
simpanan
anggota
a. tidak adanya pemisahan fungsi
pencatatan dengan fungsi
penerimaan uang
b. pengarsipan data hanya dalam
satu buku
c. tidak adanya cross cek data
simpanan karena anggota tidak
membawa buku atau tanda bukti
simpanan
a. adanya pemisahan fungsi
pencatatan dengan fungsi
penerimaan uang
b. data diarsip dalam file data
simpanan dalam database
komputer
c. anggota perlu membawa buku
simpanan atau bukti simpanan
untuk melakukan cross cek data
apabila data di koperasi hilang
atau rusak
3. Pencatatan data
simpanan
sukarela
a. pengarsipan data hanya dalam
satu buku
b. tidak adanya cross cek data
simpanan karena anggota tidak
membawa buku atau tanda bukti
simpanan
a. data diarsip dalam file data
simpanan dalam database
komputer
b. anggota perlu membawa buku
simpanan atau bukti simpanan
untuk melakukan cross cek data
apabila data di koperasi hilang
atau rusak
Perpustakaan Unika
82
simpanan karena anggota tidak
membawa buku atau tanda bukti
simpanan
simpanan atau bukti simpanan
untuk melakukan cross cek data
apabila data di koperasi hilang
atau rusak
3. Penarikan
simpanan
sukarela
a. tidak adanya bukti penarikan
simpanan yang dibawa anggota
untuk melakukan cross cek data
dengan buku simpanan
b. tidak adanya otorisasi persetujuan
penarikan simpanan dari kepala
bagian
c. kurang tepatnya perhitungan
bunga secara manual
a. perlu adanya bukti penarikan
anggota sebagai cross cek data
dengan buku simpanan
b. perlu otorisasi persetujuan
penarikan simpanan dari kepala
bagian
c. perhitungan secara komputerisasi
dapat mengurangi resiko
kesalahan perhitungan
4. Pencatatan data
pinjaman
a. tidak adanya pemisahan fungsi
pengecekan data pinjaman
dengan fungsi pengeluaran uang
(pencairan dana pinjaman)
a. adanya pemisahan fungsi
pengecekan data pinjaman dengan
fungsi pengeluaran uang
(pencairan dana pinjaman)
5. Pencatatan data
angsuran
pinjaman
a. perhitungan data secara manual
b. rekap data lambat karena jumlah
kartu piutang yang banyak
a. perhitungan data dengan sistem
komputerisasi
b. rekap data lebih cepat dengan
komputer dimana data disimpan
dalam suatu file
Perpustakaan Unika
83
a. Input
Input data merupakan unsur yang paling penting dalam sebuah
sistem pengelolaan data. Tanpa adanya proses input maka tidak akan ada
sistem pengelolaan data karena tidak adanya data yang akan dikelola.
Data-data yang diperlukan dalam proses input dilihat antara lain dari
formulir permohonan pinjaman, bukti penerimaan kas, bukti pengeluaran
kas, serta daftar piutang koperasi (formulir terlampir).
Sedangkan data-data apa saja yang harus diinput dalam form-form
yang terdapat dalam prototype simpan pinjam tersebut akan dijelaskan
pada tabel IV.2 berikut ini:
TABEL IV.2 – KEBUTUHAN DATA
No. Form Data
1. Data Anggota 1.1 NRP
1.2 Nama
1.3 Alamat rumah
1.4 Pangkat
1.5 Kesatuan
1.6 Jabatan
1.7 Gaji pokok
1.8 No.Telpon
2. Simpanan Anggota 2.1 Data anggota (1)
2.2 Kode Simpanan
2.3 Jenis simpanan
2.4 Jumlah simpanan
2.5 Tanggal simpanan
2.6 Bunga simpanan
2.7 Total simpanan
Perpustakaan Unika
84
3. Pinjaman Anggota 3.1 Data anggota (1)
3.2 Jumlah pinjaman
3.3 Bunga pinjaman
3.4 Tanggal pinjaman
3.5 Jangka waktu
4. Angsuran Pinjaman 4.1 Data pinjaman anggota (3)
4.2 Angsuran ke-n
4.3 Besar angsuran per bulan
b. Proses
Setelah proses input data telah dilakukan tentunya perlu diolah
sesuai alur yang ada. Untuk melakukan pemrosesan terhadap data-data
yang telah diinput, sistem yang dirancang harus sesuai dan dapat
beradaptasi dengan prosedur simpan pinjam yang berjalan pada
PRIMKOP POLWILTABES Semarang yang telah digambarkan dengan
diagram flowchart sistem diatas.
Untuk menggambarkan arus data dan proses yang berjalan dalam
suatu program komputer, dibuat suatu diagram flowchart program
prosedur simpan pinjam agar aliran data dalam pembuatan prototype
menjadi jelas. Flowchart program yang dibuat merupakan aliran data dan
kebutuhan data yang diperlukan oleh komputer dalam poses simpan
pinjam. Sebelum dibuat suatu flowchart program, terlebih dahulu dibuat
suatu Dekomposisi Sistem yang menggambarkan adanya tingkatantingkatan
di dalam aliran data mengenai proses-proses yang akan
dilakukan.
Perpustakaan Unika
85
Dalam pembuatan prototype tersebut perlu juga dilakukan suatu
pengendalian input atau masukan agar data-data yang dimasukkan ke
dalam sistem dapat diterima sehingga dapat diolah sesuai dengan
kebutuhan sistem. Pengendalian ini dilakukan untuk mengatasi terjadinya
salah saji karena kesalahan pemasukan data.
Dekomposisi Sistem, flowchart program, dan pengendalian input
simpan pinjam dijelaskan pada gambar dan tabel berikut ini:
Perpustakaan Unika
86
GAMBAR IV.13 – DEKOMPOSISI SISTEM
Top level
Level 0
Level 1
0
Sistem Informasi
Simpan Pinjam
1
Pencatatan Data
Anggota
2
Pencatatan Data
Simpanan
3
Pencatatan Data
Pinjaman
4
Pencatatan Data
Angsuran
5
Pembuatan
Laporan
1.1
Input
data
anggota
2.1
Input
Data
Simpanan
1.2
Edit
data
anggota
2.2
Edit
Data
Simpanan
2.3
Input
Penarikan
Simpanan
3.1
Input
Data
Pinjaman
4.1
Input
Data
Angsuran
5.1
Laporan
Data
Anggota
3.2
Edit
Data
Pinjaman
5.2
Laporan
Data
Simpanan
5.3
Laporan
Data
Pinjaman
5.4
Laporan
Data
Angsuran
Perpustakaan Unika
87
b.1. Pencatatan Data Anggota
Pencatatan data dilakukan untuk memasukkan data-data sesuai
dengan buku data anggota agar anggota tersebut terdaftar dalam unit
simpan pinjam. Data-data tersebut nantinya akan disimpan dalam file
data anggota dalam database.
Proses edit data berfungsi apabila terjadi kesalahan penulisan input
data simpanan. Proses ini dilakukan oleh bagian pembukuan, karena
bagian administrasi hanya berwenang melakukan input data.
Pengendalian pada proses ini terletak pada password, dimana hanya
bagian pembukuan yang tahu dan berwenang melakukan edit data
Pada sistem yang baru dengan komputerisasi ini terdapat
peningkatan dari sistem yang lama dimana volume transaksi yang tinggi
dapat dikerjakan dengan waktu yang relatif cepat. Disamping itu, proses
pencarian data anggota dapat dilakukan dengan cepat yaitu dengan
membuka file data anggota yang terdapat dalam komputer.
Sebagai cross cek data, setiap kali membuat buku simpanan baru
otomtatis data-data anggota tersebut akan langsung dicetak pada buku
tersebut. Buku simpanan dibawa oleh anggota sehingga apabila terjadi
data hilang atau rusak pada koperasi, anggota masih memiliki bukti
berupa buku simpanan anggota.
Perpustakaan Unika
88
GAMBAR IV.14 – FLOWCHART PROGRAM PROSEDUR
PENCATATAN DATA ANGGOTA
Pencatatan Data Edit Data
tidak
ya tidak
ya
Keterangan:
1. Bagian administrasi memasukkan data anggota sesuai dengan buku
simpanan anggota ke dalam form data anggota pada sistem. Apabila
data belum lengkap maka komputer otomatis menolak melakukan
penyimpanan di file data anggota.
MULAI
Data
lengkap?
File
data
anggota
SELESAI
MULAI
Edit
data
anggota
Data
ada?
File
data
anggota
SELESAI
NRP,nama,alamat,pa
ngkat,alamat,kesatua
n,jabatan,gaji pokok
Input
NRP
Baca
data
anggota
Perpustakaan Unika
89
2. Proses edit dilakukan oleh bagian pembukuan. Untuk melakukan edit
data anggota, terlebih dahulu memanggil data yang terdapat pada file
data anggota dalam database dengan mengetik NRP anggota. Apabila
NRP yang dimasukkan ada dalam file data anggota maka data tersebut
akan muncul di layar monitor dan dapat dilakukan pengeditan.
3. Setelah pengeditan selesai dan lengkap, data tersebut kembali disimpan
di database dan secara otomatis komputer meng-update file data
anggota yang terdapat dalam database.
Pengendalian input yang terdapat dalam pencatatan data ini adalah:
TABEL IV.3 – PENGENDALIAN INPUT DATA ANGGOTA
FORM DATA ANGGOTA
Input Data Pengendalian Keterangan
1. NRP
2. Nama
3. Alamat
4. Pangkat
5. Kesatuan
a. Field kunci
b. Numerik
c. Jumlah digit
a. Alphabet
b. Jumlah digit
a. Alphabet
b. Jumlah digit
a. Alphabet
b. Jumlah digit
a. Alphabet
b. Jumlah digit
Nomor NRP
Karakteristik berupa angka
Jumlah maksimal digit 10
Karakteristik berupa huruf
Jumlah maksimal digit 30
Karakteristik berupa huruf
Jumlah maksimal digit 30
Karakteristik berupa huruf
Jumlah maksimal digit 10
Karakteristik berupa huruf
Jumlah maksimal digit 10
Perpustakaan Unika
90
6. Jabatan
7. Gaji Pokok
8. No Telpon
a. Alphabet
b. Jumlah digit
a. Currency
b. Jumlah digit
a. Numerik
b. Jumlah digit
Karakteristik dengan huruf
Jumlah maksimal digit 30
Karakteristi berupa nominal uang
Jumlah maksimal digit 10
Karakteristik berupa angka
Jumlah maksimal digit 20
b.2. Pencatatan Data Simpanan
Prosedurnya dimulai dari bagian administrasi yang menerima
laporan pemotongan gaji dari bendahara. Laporan tersebut berisi siapa
saja anggota yang telah diproses potong gaji berkaitan pembayaran
simpanan, khususnya simpanan wajib tiap bulannya. Berdasarkan laporan
tersebut, karena pembayaran simpanan wajib yang sama jumlahnya tiap
bulan, maka dibuat suatu sistem recurring data. Recurring data yaitu
proses input dan posting data simpanan secara otomatis tiap bulan untuk
semua anggota yang terdaftar pada unit simpan pinjam.
Peningkatan sistem yang terjadi dengan adanya recurring data ini
yaitu bagian administrasi tidak perlu menginput data simpanan satu
persatu anggota tiap bulannya, karena pada sistem ini semua data
simpanan anggota otomatis terposting dalam satu kali proses input.
Sebagai cross cek data, hanya menyerahkan buku simpanan kepada
bagian administrasi untuk dicetak sebagai bukti bahwa pada bulan yang
bersangkutan telah membayar simpanan wajib, sehingga apabila terjadi
Perpustakaan Unika
91
data hilang atau rusak pada koperasi, anggota masih memiliki bukti
berupa buku simpanan anggota.
Proses edit data berfungsi apabila terjadi kesalahan penulisan input
data simpanan. Proses ini dilakukan oleh bagian pembukuan, karena
bagian administrasi hanya berwenang melakukan input data.
Pengendalian pada proses ini terletak pada password, dimana hanya
bagian pembukuan yang tahu dan berwenang melakukan edit data
Data-data yang telah diinput akan disimpan dalam file data
simpanan dalam database. Data-data transaksi yang terjadi pada hari
yang bersangkutan dicek oleh bagian pembukuan untuk dapat dilaporkan
kepada kepala bagian.
Pada sistem yang baru dengan komputerisasi ini terdapat
peningkatan dari sistem yang lama dimana volume transaksi yang tinggi
yang terjadi pada awal bulan dapat dikerjakan dengan waktu yang relatif
cepat. Disamping itu, proses pencarian data dapat dilakukan dengan cepat
yaitu dengan membuka file simpanan anggota yang terdapat dalam
komputer.

b.2.1. Pencatatan Data Simpanan Sukarela
Prosedurnya berbeda dengan pencatatan data simpanan pokok dan
wajib. Perbedaannya terletak pada nominal simpanan sukarela yang
langsung diberikan kepada bagian administrasi bersama dengan buku
simpanan, jadi tidak bersifat potong gaji.
Perpustakaan Unika
92
Bagian yang berfungsi menginput data dan mencetak pada buku
simpanan yaitu bagian administrasi yang juga berfungsi sebagai kasir.
Bagian pembukuan berwenang melakukan edit dan mengecek data-data
transaksi yang terjadi pada hari yang bersangkutan untuk dilaporkan
kepada kepala bagian.
Sebagai cross cek data, setiap kali input simpanan sukarela
otomatis akan dicetak pada buku simpanan, kemudian buku simpanan
dibawa oleh anggota sehingga apabila terjadi data hilang atau rusak pada
koperasi, anggota masih memiliki bukti berupa buku simpanan anggota.
Perpustakaan Unika
93
GAMBAR IV.15 – FLOWCHART PROGRAM PROSEDUR
PENCATATAN DATA SIMPANAN
Pencatatan Data Edit Data
tidak tidak
ya ya
Keterangan:
1. Bagian administrasi terlebih dahulu memanggil data anggota yang
terdapat dalam file data anggota dengan mengetik NRP pada form data
simpanan.
MULAI
Data
lengkap?
File
simpanan
anggota
SELESAI
MULAI
Edit
data
simpanan
Data
ada?
File
data
simpanan
SELESAI
Input
NRP
Input
NRP
Kode simpanan,jenis
simpanan,jml
simpanan,tgl simpanan
File
data
anggota
Baca
data
simpanan
Perpustakaan Unika
94
2. Setelah data anggota tampil di layar monitor, selanjutnya memasukkan
data simpanan sesuai dengan buku simpanan anggota. Apabila data
belum lengkap maka komputer otomatis menolak melakukan
penyimpanan pada file data simpanan.
3. Proses edit dilakukan oleh bagian pembukuan. Untuk melakukan edit
data simpanan, terlebih dahulu memanggil data yang terdapat dalam
file data simpanan dengan mengetik NRP anggota. Apabila NRP yang
dimasukkan ada dalam file data simpanan maka data tersebut akan
muncul di layar monitor dan dapat dilakukan pengeditan.
4. Setelah pengeditan selesai dan lengkap, data tersebut kembali disimpan
di database dan secara otomatis komputer meng-update file data
simpanan yang terdapat dalam database.
Pengendalian input yang terdapat dalam pencatatan data ini adalah:
TABEL IV.4 – PENGENDALIAN INPUT DATA SIMPANAN
FORM DATA SIMPANAN
Input Data Pengendalian Keterangan
1. Data Anggota (1)
2. Kode Simpanan
a. Field kunci
b. Master Reference
a. Numerik
Nomor NRP merupakan kunci untuk
memanggil data yang terdapat dalam file
data anggota
Data anggota pada form simpanan tidak
dapat langsung diinput karena
mengambil dari file data anggota
Karakteristik berupa angka
Perpustakaan Unika
95
3. Jenis Simpanan
4. Jumlah
Simpanan
5. Tanggal
Simpanan
b. Jumlah digit
c. Field kunci
a.Master reference
a. Currency
b. Jumlah digit
a. Date
Jumlah maksimal digit 2
Merupakan kode untuk memanggil jenis
simpanan sesuai dengan kode simpanan
Data tidak dapat langsung diinput karena
harus sesuai dengan kode simpanan
Karakteristi berupa nominal uang
Jumlah maksimal digit 10
Merupakan setup khusus untuk file
tanggal dengan format dd/MM/yy
b.2.2. Penarikan Simpanan Sukarela
Prosedur dimulai dengan pengisian plaform penarikan simpanan
rangkap 2 (dua) yang diisi oleh anggota. Setelah diisi, plaform tersebut
diserahkan ke bagian administrasi, yang berfungsi sebagai kasir. Bagian
administrasi mengecek dengan membuka data simpanan anggota yang
terdapat dalam file data simpanan di komputer.
Apabila data simpanan yang ditarik terdapat dalam data komputer,
bagian administrasi memproses transaksi penarikan simpanan dan
mencetak transaksi tersebut pada buku simpanan. Setelah proses selesai,
buku simpanan, uang simpanan, dan bukti penarikan diserahkan kembali
ke anggota oleh bagian administrasi.
Sebagai cross cek data, selain buku simpanan yang dibawa oleh
anggota, juga diberikan lembar pertama plaform penarikan sukarela
Perpustakaan Unika
96
sebagai bukti bahwa anggota telah melakukan transaksi penarikan
simpanan. Sehingga apabila terjadi data hilang atau rusak pada koperasi,
anggota masih memiliki bukti lain selain buku simpanan anggota.
Lembar kedua plaform penarikan simpanan sukarela diserahkan
kepada bagian pembukuan untuk dibuat laporan harian tentang transaksi
yang terjadi kepada kepala bagian.
Perpustakaan Unika
97
GAMBAR IV.16 – FLOWCHART PROGRAM PROSEDUR
PENARIKAN SIMPANAN SUKARELA
Pencatatan Data Edit Data
tidak tidak
ya ya
Keterangan:
1. Bagian administrasi terlebih dahulu memanggil data anggota yang
terdapat dalam file data anggota dengan mengetik NRP pada form data
simpanan.
MULAI
Data
lengkap?
File
simpanan
anggota
SELESAI
MULAI
Edit
data
simpanan
Data
ada?
File
data
simpanan
SELESAI
Input
NRP
Input
NRP
Kode simpanan,jenis
simpanan,jml
penarikan,tgl penarikan
File
data
anggota
Baca
data
simpanan
Perpustakaan Unika
98
2. Setelah data anggota tampil di layar monitor, selanjutnya memasukkan
data simpanan sesuai dengan buku simpanan anggota. Apabila data
belum lengkap maka komputer otomatis menolak melakukan
penyimpanan pada file data simpanan.
3. Proses edit dilakukan oleh bagian pembukuan. Untuk melakukan edit
data simpanan, terlebih dahulu memanggil data yang terdapat dalam
file data simpanan dengan mengetik NRP anggota. Apabila NRP yang
dimasukkan ada dalam file data simpanan maka data tersebut akan
muncul di layar monitor dan dapat dilakukan pengeditan.
4. Setelah pengeditan selesai dan lengkap, data tersebut kembali disimpan
di database dan secara otomatis komputer meng-update file data
simpanan yang terdapat dalam database.
Pengendalian input yang terdapat dalam pencatatan data ini adalah:
TABEL IV.5 – PENGENDALIAN INPUT DATA PENARIKAN SIMPANAN
FORM DATA SIMPANAN
Input Data Pengendalian Keterangan
1. Data anggota (1)
2. Kode simpanan
a. Field kunci
b. Master Reference
a. Numerik
Nomor NRP merupakan kunci untuk
memanggil data yang terdapat dalam file
data anggota
Data anggota pada form simpanan tidak
dapat langsung diinput karena
mengambil dari file data anggota
Karakteristik berupa angka
Perpustakaan Unika
99
3. Jenis Simpanan
4. Jumlah simpanan
5. Tanggal
simpanan
b. Jumlah digit
c. Field kunci
a.Master reference
a. Currency
b. Jumlah digit
a. Date
Jumlah maksimal digit 2
Merupakan kode untuk memanggil jenis
simpanan sesuai dengan kode simpanan
Data tidak dapat langsung diinput karena
harus sesuai dengan kode simpanan
Karakteristi berupa nominal uang
Jumlah maksimal digit 10
Merupakan setup khusus untuk file
tanggal dengan format dd/MM/yy
b.3. Pencatatan Data Pinjaman
Pencatatan data dilakukan untuk memasukkan data-data pinjaman
sesuai dengan formulir permohonan pinjaman yang dilakukan pada
bagian administrasi. Data-data tersebut nantinya akan disimpan dalam file
data pinjaman dalam database. Fungsi pada prosedur pencatatan data
pinjaman ini dibagi menjadi dua fungsi atau tugas, yaitu bagian
pembukuan melakukan pengecekan kelengkapan dan syarat-syarat
pinjaman; dan bagian administrasi, yang berfungsi sebagai kasir,
melakukan fungsi pengeluaran uang (pencairan dana pinjaman). Proses
edit data berfungsi apabila terjadi kesalahan penulisan input data
pinjaman, dan hanya bagian pembukuan yang berwenang melakukan
fungsi edit data.
Perpustakaan Unika
100
Sebagai cross cek data, lembar ketiga formulir pinjaman dibawa
oleh anggota sehingga apabila terjadi data hilang atau rusak pada
koperasi, anggota masih memiliki bukti lain.
GAMBAR IV.17 – FLOWCHART PROGRAM PROSEDUR
PENCATATAN DATA PINJAMAN
Pencatatan Data Edit Data
tidak tidak
ya ya
MULAI
Data
lengkap?
File
pinjaman
anggota
SELESAI
Jml pinjaman,bunga
pinjaman,tgl
pinjaman,jangka waktu
Input
NRP
File
data
anggota
MULAI
Edit
data
pinjaman
Data
ada?
File
data
pinjaman
SELESAI
Input
NRP
Baca
data
pinjaman
Perpustakaan Unika
101
Keterangan:
1. Bagian administrasi terlebih dahulu memanggil data anggota yang
terdapat dalam file data anggota dengan mengetik NRP pada form data
pinjaman.
2. Setelah data anggota tampil di layar monitor, selanjutnya memasukkan
data pinjaman sesuai dengan formulir permohonan pinjaman. Apabila
data belum lengkap maka komputer otomatis menolak melakukan
penyimpanan pada file data pinjaman.
3. Proses edit dilakukan oleh bagian pembukuan. Untuk melakukan edit
data pinjaman, terlebih dahulu memanggil data yang terdapat dalam
file data pinjaman dengan mengetik NRP anggota. Apabila NRP yang
dimasukkan ada dalam database maka data pinjaman akan muncul di
layar monitor dan dapat dilakukan pengeditan.
4. Setelah pengeditan selesai dan lengkap, data tersebut kembali disimpan
di database dan secara otomatis komputer meng-update file data
pinjaman yang terdapat dalam database.
Pengendalian input yang terdapat dalam pencatatan data ini adalah:
TABEL IV.6 – PENGENDALIAN INPUT DATA PINJAMAN
FORM DATA PINJAMAN
Input Data Pengendalian Keterangan
1. Data anggota (1)
a. Field kunci
Nomor NRP merupakan kunci untuk
memanggil data yang terdapat dalam file
data anggota
Perpustakaan Unika
102
2. Jumlah pinjaman
3. Bunga pinjaman
4. Tanggal pinjaman
5. Jangka Waktu
b. Master Reference
a. Currency
b. Jumlah digit
a. Numerik
b. Jumlah digit
a. Date
a. Numerik
b. Jumlah digit
Data anggota pada form pinjaman tidak
dapat langsung diinput karena
mengambil dari file data anggota
Karakteristik berupa nominal uang
Jumlah maksimal digit 10
Karakteristik berupa angka
Jumlah maksimal digit 5
Merupakan setup khusus untuk file
tanggal dengan format dd/MM/yy
Karakteristik berupa angka
Jumlah maksimal digit 5
b.4. Pencatatan Data Angsuran
Sistem angsuran pinjaman yang dilakukan yaitu berupa sistem
potong gaji yang diadaptasi dari sistem lama. Prosedur yang dilakukan
yaitu bagian pembukuan menginput data pinjaman pada file data
angsuran, yang secara otomatis akan menghitung jumlah angsuran yang
harus dibayar tiap bulannya. Pada prosedur ini juga dibuat suatu sistem
recurring data, karena jumlah angsuran tiap bulan yang selalu sama.
Sistem ini berfungsi melakukan input dan posting data angsuran secara
otomatis selama jangka waktu angsuran pinjaman.
Perpustakaan Unika
103
Setelah data tersebut diinput kemudian akan dicetak pada kartu
piutang. Kartu piutang tersebut selanjutnya dilaporkan ke bendahara
koperasi untuk diproses potong gaji anggota yang melakukan pinjaman.
Pencatatan data dan perhitungan jumlah angsuran dengan sistem
komputerisasi akan mengurangi resiko kesalahan perhitungan. Data-data
tersebut nantinya akan disimpan dalam file data angsuran dalam
database. Data yang disimpan dalam file data angsuran akan
mempercepat proses rekap perhitungan saldo akhir piutang koperasi tiap
bulannya.
Pada sistem yang baru dengan komputerisasi ini terdapat
peningkatan dari sistem yang lama dimana volume transaksi angsuran
yang tinggi tiap awal bulan dapat dikerjakan dengan waktu yang relatif
cepat. Disamping itu, proses rekap data angsuran pinjaman anggota dapat
dilakukan dengan cepat yaitu dengan membuka file data angsuran yang
terdapat dalam komputer. Data tersebut berisi angsuran ke-n,besar
angsuran per bulan, serta jumlah sisa angsuran yang masih harus dibayar.
Perpustakaan Unika
104

GAMBAR IV.18 – FLOWCHART PROGRAM PROSEDUR
PENCATATAN DATA ANGSURAN
PINJAMAN
Pencatatan Data
tidak
ya
MULAI
Data
lengkap?
File
angsuran
pinjaman
SELESAI
NRP,data
pinjaman,angsuran
ke-n
Proses perhitungan
besarnya angsuran
per bulan
File
data
pinjaman
Perpustakaan Unika
105
Keterangan :
1. Bagian pembukuan terlebih dahulu memanggil data pinjaman yang
terdapat dalam file data pinjaman dengan mengetik NRP anggota yang
melakukan pinjaman pada form angsuran pinjaman.
2. Setelah data pinjaman tampil di layar monitor, selanjutnya
memasukkan data angsuran ke-n dan melakukan perhitungan.
3. Komputer akan secara otomatis memproses besarnya jumlah angsuran
yang harus dipotong dari gaji anggota tiap bulannya. Apabila data
belum lengkap maka komputer otomatis menolak melakukan
penyimpanan di file data angsuran.
4. Setelah memasukkan data, komputer akan menghitung jumlah
angsuran beserta bunga dan juga jumlah sisa angsuran.
5. Setelah pengeditan selesai dan lengkap, data tersebut kembali disimpan
di database dan secara otomatis komputer meng-update file data
angsuran yang terdapat dalam database.
Pengendalian input yang terdapat dalam pencatatan data ini adalah:

TABEL IV.7 – PENGENDALIAN INPUT DATA ANGSURAN PINJAMAN
FORM DATA ANGSURAN PINJAMAN
Input Data Pengendalian Keterangan
1. Data pinjaman (3)
a. Field kunci
b. Master Reference
Nomor NRP merupakan kunci untuk
memanggil data yang terdapat pada file
data pinjaman
Data pinjaman tidak dapat langsung
diinput karena mengambil dari file data
pinjaman
Perpustakaan Unika
106
2. Angsuran ke-n
3. Besar angsuran
per bulan
a. Numerik
b. Jumlah digit
a. Numerik
b. Jumlah digit
diinput karena mengambil dari file data
pinjaman
Karakteristik dengan angka
Jumlah maksimal digit 5
Karakteristik berupa angka. Jumlah
angsuran tidak dapat langsung diinput
karena telah dihitung otomatis oleh
komputer sesuai dengan jangka waktu dan
bunga pinjamannya.
Jumlah maksimal digit 10
c. Output
Hal terpenting dalam pembuatan sebuah prototype simpan pinjam
ini adalah mendapatkan hasil yang terbaik sesuai dengan data dan
kebutuhan. Untuk dapat menghasilkan laporan yang baik yaitu dengan
melihat laporan-laporan yang telah dihasilkan sebelumnya, untuk
mengetahui dari mana asal laporan yang dihasilkan tiap bulannya.
1. Laporan Data Anggota
Laporan ini berasal dari file data anggota yang tersimpan dalam
database. Komputer akan secara otomatis mencari data-data yang
diperlukan berkaitan dengan data anggota yang akan dilaporkan, baik
laporan per tanggal tertentu / harian, per anggota, maupun secara
keseluruhan.
Perpustakaan Unika
107
GAMBAR IV.19 – FLOWCHART PROGRAM PROSEDUR
PELAPORAN DATA ANGGOTA
2. Laporan Data Simpanan
Laporan ini berasal dari file data simpanan yang tersimpan dalam
database. Komputer akan secara otomatis mencari data-data yang
diperlukan berkaitan dengan data simpanan yang akan dilaporkan,
baik laporan per tanggal tertentu / harian, per anggota, maupun secara
keseluruhan.
Database
data
anggota
Laporan data
anggota
MULAI
Proses pencarian
data anggota
Laporan
data anggota
per tanggal
/ harian
Laporan
data anggota
per
karyawan
Laporan
data anggota
keseluruhan
Perpustakaan Unika
108
GAMBAR IV.20 – FLOWCHART PROGRAM PROSEDUR
PELAPORAN DATA SIMPANAN
3. Laporan Data Pinjaman
Laporan ini berasal dari file data pinjaman yang tersimpan dalam
database. Komputer akan secara otomatis mencari data-data yang
diperlukan berkaitan dengan data pinjaman yang akan dilaporkan,
baik laporan per tanggal tertentu / harian, per anggota, maupun secara
keseluruhan.
Database
data
simpanan
Laporan data
simpanan
MULAI
Proses pencarian
data simpanan
Laporan
data
simpanan
per tanggal
/ harian
Laporan
data
simpanan
per
karyawan
Laporan
data
simpanan
keseluruhan
Perpustakaan Unika
109
GAMBAR IV.21 – FLOWCHART PROGRAM PROSEDUR
PELAPORAN DATA PINJAMAN
4. Laporan Data Angsuran
Laporan ini berasal dari file data angsuran pinjaman yang tersimpan
dalam database. Komputer akan secara otomatis mencari data-data
yang diperlukan berkaitan dengan data angsuran simpanan yang akan
dilaporkan, baik laporan per tanggal tertentu / harian, per anggota,
maupun secara keseluruhan.
Database
data
pinjaman
Laporan data
pinjaman
MULAI
Proses pencarian
data pinjaman
Laporan
data
pinjaman
per tanggal
/ harian
Laporan
data
pinjaman
per
karyawan
Laporan
data
pinjaman
keseluruhan
Perpustakaan Unika
110
GAMBAR IV.22 – FLOWCHART PROGRAM PROSEDUR
PELAPORAN DATA ANGSURAN
PINJAMAN
IV.2.4. Tahap Pembuatan Prototype
a. Pembuatan Interface
Dalam perancangan sistem informasi simpan pinjam ini terdapat 4
(empat) buah form yang mengacu pada prosedur-prosedur yang
berjalan pada Primkop Polwiltabes, yang berfungsi sebagai sarana
untuk menjalankan program. Form-form tersebut adalah:
1). Form Data Anggota
2). Form Data Simpanan
3). Form Data Pinjaman
Database
data
angsuran
Laporan data
angsuran
MULAI
Proses pencarian
data angsuran
Laporan
data
angsuran
per tanggal
/ harian
Laporan
data
angsuran
per
karyawan
Laporan
data
angsuran
keseluruhan
Perpustakaan Unika
111
4). Form Data Angsuran Pinjaman
b. Property Form
Property dari form-form posedur simpan pinjam adalah sebagai
berikut:
1). Form Data Anggota
TABEL IV.8 – STRUKTUR FORM DATA ANGGOTA
Objek Properties Setting
Label, ComboBox Caption, Name NRP, txtnrp
Label, TextBox Caption, Name NAMA, txtnama
Label, TextBox Caption, Name ALAMAT, txtalamat
Label, TextBox Caption, Name PANGKAT, txtpangkat
Label, TextBox Caption, Name KESATUAN, txtkesatuan
Label, TextBox Caption, Name JABATAN, txtjabatan
Label, TextBox Caption, Name GAJI POKOK, txtgajipokok
Label, TextBox Caption, Name NO TELPON, txtnotelp
CommandButton Caption, Name Simpan, simpan
CommandButton Caption, Name Edit, editt
CommandButton Caption, Name Hapus, hapus
CommandButton Caption, Name Bersihkan, bersih
CommandButton Caption, Name Keluar, keluar
Perpustakaan Unika
112
2). Form Data Simpanan
TABEL IV.9 – STRUKTUR FROM DATA SIMPANAN
Objek Properties Setting
Label, ComboBox Caption, Name NRP, txtnrp
Label, TextBox Caption, Name NAMA, txtnama
Label, TextBox Caption, Name ALAMAT, txtalamat
Label, TextBox Caption, Name PANGKAT, txtpangkat
Label, TextBox Caption, Name KESATUAN, txtkesatuan
Label, TextBox Caption, Name JABATAN, txtjabatan
Label, TextBox Caption, Name GAJI POKOK, txtgajipokok
Label, TextBox Caption, Name NO TELPON, txtnotelp
Label, ComboBox Caption, Name KODE SIMPANAN,
cmbkodesimpan
Label, TextBox Caption, Name JENIS SIMPANAN,
txtkodesimpan
Label, TextBox Caption, Name JUMLAH, txtjmlsimpan
Label, TextBox Caption, Name BUNGA, bunga
Label, TextBox Caption, Name TOTAL SIMPANAN,
total_simpanan
Label, DTPicker Caption, Name TANGGAL, DTPickersimpan
CommandButton Caption, Name Simpan, simpan
CommandButton Caption, Name Edit, editt
Perpustakaan Unika
113
CommandButton Caption, Name Hapus, hapus
CommandButton Caption, Name Bersihkan, bersih
CommandButton Caption, Name Keluar, keluar
2). Form Data Penarikan
TABEL IV.10 – STRUKTUR FROM DATA PENARIKAN
Objek Properties Setting
Label, ComboBox Caption, Name NRP, txtnrp
Label, TextBox Caption, Name NAMA, txtnama
Label, TextBox Caption, Name ALAMAT, txtalamat
Label, TextBox Caption, Name PANGKAT, txtpangkat
Label, TextBox Caption, Name KESATUAN, txtkesatuan
Label, TextBox Caption, Name JABATAN, txtjabatan
Label, TextBox Caption, Name GAJI POKOK, txtgajipokok
Label, TextBox Caption, Name NO TELPON, txtnotelp
Label, ComboBox Caption, Name KODE SIMPANAN,
cmbkodesimpan
Label, TextBox Caption, Name JENIS SIMPANAN,
txtkodesimpan
Label, TextBox Caption, Name JUMLAH, txtjmlsimpan
Label, TextBox Caption, Name BUNGA, bunga
Label, TextBox Caption, Name TOTAL SIMPANAN,
total_simpanan
Perpustakaan Unika
114
total_simpanan
Label, DTPicker Caption, Name TANGGAL, DTPickersimpan
CommandButton Caption, Name Simpan, simpan
CommandButton Caption, Name Bersihkan, bersih
CommandButton Caption, Name Keluar, keluar
3). Form Data Pinjaman
TABEL IV.11 – STRUKTUR FORM DATA PINJAMAN
Objek Properties Setting
Label, ComboBox Caption, Name NRP, txtnrp
Label, TextBox Caption, Name NAMA, txtnama
Label, TextBox Caption, Name ALAMAT, txtalamat
Label, TextBox Caption, Name PANGKAT, txtpangkat
Label, TextBox Caption, Name KESATUAN, txtkesatuan
Label, TextBox Caption, Name JABATAN, txtjabatan
Label, TextBox Caption, Name GAJI POKOK, txtgajipokok
Label, TextBox Caption, Name NO TELPON, txtnotelp
Label, Text Caption, Name JUMLAH PINJAMAN,
txtjmlpinjam
Label, Text Caption, Name BUNGA PINJAMAN,
txtbunga
Label, Text Caption, Name JANGKA WAKTU, txtjangka
Perpustakaan Unika
115
Label, DTPicker Caption, Name TANGGAL, DTPickerpinjam
Label, TextBox Caption, Name KEPERLUAN, txtkeperluan
CommandButton Caption, Name Simpan, simpan
CommandButton Caption, Name Edit, editt
CommandButton Caption, Name Hapus, hapus
CommandButton Caption, Name Bersihkan, bersih
CommandButton Caption, Name Keluar, keluar
4). Form Data Angsuran Pinjaman
TABEL IV.12 – STRUKTUR FORM DATA ANGSURAN
Objek Properties Setting
Label, ComboBox Caption, Name NRP, txtnrp
Label, TextBox Caption, Name NAMA, txtnama
Label, TextBox Caption, Name ALAMAT, txtalamat
Label, TextBox Caption, Name PANGKAT, txtpangkat
Label, TextBox Caption, Name KESATUAN, txtkesatuan
Label, TextBox Caption, Name JABATAN, txtjabatan
Label, TextBox Caption, Name GAJI POKOK, txtgajipokok
Label, TextBox Caption, Name NO TELPON, txtnotelp
Label, Text Caption, Name JUMLAH PINJAMAN,
txtjmlpinjam
Label, Text Caption, Name BUNGA PINJAMAN,
txtbunga
Perpustakaan Unika
116
txtbunga
Label, Text Caption, Name JANGKA WAKTU, txtjangka
Label, Text Caption, Name JUMLAH ANGSURAN PER
BULAN, txtjmlangsur
Label, Text Caption, Name ANGSURAN KE-N,
txtangsurann
Label, Text Caption, Name SISA ANGSURAN,
txtsisaangsur
CommandButton Caption, Name Simpan, simpan
CommandButton Caption, Name Hapus, hapus
CommandButton Caption, Name Bersihkan, bersih
CommandButton Caption, Name Keluar, keluar
Perpustakaan Unika
117
c. Penulisan Kode
Dalam penulisan kode program, programmer hanya menuliskan
kode program intinya saja seperti rumus-rumus dan logika-logika.
Contoh penulisan kode program adalah sebagai berikut:
GAMBAR IV.23 – CONTOH PENULISAN KODE PROGRAM
d. Penentuan Database
Database digunakan untuk menampung informasi yang terdiri dari
beberapa tabel. Struktur dari database adalah sebagai berikut:
1). Tabel Data Anggota
TABEL IV.13 – TABEL DATA ANGGOTA
Name Type Size
Field NRP Text 10
NAMA Text 30
ALAMAT Text 30
Perpustakaan Unika
118
PANGKAT Text 10
KESATUAN Text 10
JABATAN Text 30
GAJI_POKOK Currency 10
NO_TELP Currency 20
Index NRPIDX Primary
2). Tabel Data Simpanan
TABEL IV.14 – TABEL DATA SIMPANAN
Name Type Size
Field NRP Text 10
NAMA Text 30
ALAMAT Text 30
PANGKAT Text 10
KODE_SIMPANAN Text 2
JENIS_SIMPANAN Text 20
JUMLAH_SIMPANAN Currency 10
TANGGAL_SIMPANAN Date/time 8
TOTAL_SIMPANAN Currency 10
Index NRPIDX Primary
Perpustakaan Unika
119
3). Tabel Data Penarikan
TABEL IV.15 – TABEL DATA PENARIKAN
Name Type Size
Field NRP Text 10
NAMA Text 30
ALAMAT Text 30
PANGKAT Text 10
KODE_SIMPANAN Text 2
JENIS_SIMPANAN Text 20
JUMLAH_SIMPANAN Currency 10
TANGGAL_SIMPANAN Date/time 8
SISA_SIMPANAN Currency 10
Index NRPIDX Primary
3). Tabel Data Pinjaman
TABEL IV.16 – TABEL DATA PINJAMAN
Name Type Size
Field NRP Text 10
NAMA Text 30
ALAMAT Text 30
PANGKAT Text 10
JUMLAH_PINJAMAN Text 10
Perpustakaan Unika
120
BUNGA_SIMPANAN Currency 10
JANGKA_WAKTU Text 5
TANGGAL_PINJAMAN Date/time 8
KEPERLUAN Text 30
Index NRPIDX Primary
4). Tabel Data Angsuran
TABEL IV.17 – TABEL DATA ANGSURAN
Name Type Size
Field NRP Text 10
NAMA Text 30
ALAMAT Text 30
PANGKAT Text 10
JUMLAH_ANGSURAN Text 10
ANGSURAN_KE-N Text 5
SISA_ANGSURAN Currency 10
TANGGAL_ANGSURAN Date/time 8
Index NRPIDX Primary
Perpustakaan Unika
121
5). Tabel Setting Simpanan
TABEL IV.18 – TABEL SETTING SIMPANAN
Name Type Size
Field Pangkat Text 20
Kode Text 5
Jenis Text 20
Jumlah Currency 10
Bunga Text 4
Index Pangkatidx Primary
e. Proses Debugging
Proses debug akan muncul di layar apabila terjadi kesalahan
penulisan kode dan menetapkan lokasi kode yang error untuk
dikoreksi.
f. Kompilasi Project
Untuk meng-compile program dalam Visual Basic 6.0 dilakukan
dengan membuka project yang akan di-compile, kemudian pilih
menu File Make project1.exe, seperti yang tampak pada gambar
IV.24 berikut ini:
Perpustakaan Unika

BAB V
PENUTUP
V.1. KESIMPULAN
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis sistem simpan pinjam yang
terdapat pada Primkop Polwiltabes Semarang dengan metode Rapid Application
Development (RAD). Kemudian dari hasil analisis tersebut, dirancang suatu
sistem simpan pinjam baru yang berbasis teknologi informasi yang bertujuan
untuk meningkatkan efisiensi waktu dan efektifitas kerja karyawan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis adalah:
1. Sistem simpan pinjam yang terdapat pada Primkop Polwiltabes Semarang
mencakup prosedur-prosedur pencatatan data anggota, pencatatan data
simpanan, pencatatan data pinjaman, pencatatan data angsuran pinjaman, dan
pencatatan laporan, yang keseluruihan prosedur tersebut masih dilakukan
dengan cara manual.
2. Dari sistem manual yang berjalan pada saat ini terdapat kelemahan-kelemahan
antara lain: lamanya waktu proses pengolahan data karena banyaknya data
yang harus diolah, rumitnya pembuatan laporan sehingga sering terjadi
keterlambatan pelaporan kepada pihak-pihak yang terkait, serta pengarsipan
data yang kurang baik sehingga keamanan dan kerusakan arsip data kurang
terjamin.
Perpustakaan Unika
124
3. Sistem berbasis komputer yang dirancang dengan menggunakan program
Microsoft Visual Basic 6.0 telah mencakup semua prosedur simpan pinjam
yang terdapat dalam koperasi tersebut.
4. Sistem yang dirancang memberikan kemudahan, ketepatan perhitungan,
ketelitian, kecepatan proses pelaporan, serta memperkecil kesalahan yang
mungkin terjadi.
5. Dengan penggunaan rancangan sistem yang baru, sistem pengarsipan dapat
lebih baik, keamanan data lebih terjamin, serta mengurangi resiko kerusakan
arsip data karena, disamping disimpan dalam bentuk dokumen, data tersebut
juga disimpan dalam suatu database di dalam komputer.

V.2. SARAN
Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi Primkop Polwiltabes
Semarang agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam
sistem simpan pinjamnya sehingga diharapkan dapat mengurangi resiko-resiko
yang mungkin terjadi.
Sistem yang dirancang dengan menggunakan basis teknologi informasi
diharapkan dapat memberikan gambaran agar keefektifan kerja dalam koperasi
dapat terwujud. Di samping itu, karena struktur organisasi Primkop Polwiltabes
Semarang berupa struktur fungsional, diharapkan dari rancangan sistem ini ada
pembagian tugas yang jelas dalam pelaksanaan simpan pinjamnya agar bagianbagian
yang bertugas dapat melakukan fungsinya dengan baik.
Perpustakaan Unika
125


V.3. KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu:
Analisis yang dilakukan terhadap prosedur-prosedur yang berjalan pada simpan
pinjam hanya pada perhitungan dan pencatatan tiap bulan sehingga tidak
mancakup perhitungan SHU anggota yang perhitungannya dilakukan tiap tahun.
Perpustakaan Unika


DAFTAR PUSTAKA
Whitten, Jeffry L., Bentley, and Kevin Dittman. 2001, System Analysis and
Design Methods. Fifth Edition. International Edition. Irwin McGraw-
Hill.
Sugiarto, Agung. 2005, “Pengaruh Penerapan Teknologi Informasi Terhadap
Kinerja Manajerial: Pelimpahan Wewenang Sebagai Variabel
Moderating”, Skripsi (tidak dipublikasikan), Fakultas Ekonomi
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Himawati, Kris. 2004, “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penjualan Kredit
Berbasis Komputer Pada PT. Sumber Sehat Cabang Semarang”,
Skripsi (tidak dipublikasikan), Fakultas Ekonomi Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang.
Cahyono, Budi. 2003, “Perancangan Sistem Informasi Berdasarkan Electronic
Data Processing (EDP) Pada PT. Prima Gapura Sejahtera Ungaran
(Studi Empiris Pada PT. Prima Gapura Sejahtera Ungaran)”,
Skripsi (tidak dipublikasikan), Fakultas Ekonomi Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang.
Wirastuti, Erwin. 2003, “Evaluasi Laporan Keuangan Koperasi (Studi Kasus
Pada Koperasi PT. Telekomunikasi Semarang”, Skripsi (tidak
dipublikasikan), Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang.
Dan, M. Guy, C. Wayne Alderman dan Alan J. Winters. 2002, Auditing. Edisi
Kelima. Jilid 1, Jakarta: Erlangga.
Indriantoro, N., dan B. Supomo. 1999, Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta.
Marzuki, Drs. 2002, Metodologi Riset, Yogyakarta: BPFE UII.
Widiyanti, Dra. Ninik dan Y.W. Sunindhia, S.H. 1992, Koperasi dan
Perekonomian Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta.
Kartasapoetra, Drs. G. 2001, Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta: Rineka
Cipta.
Chaniago, Drs. Arifinal. 1984, Perkoperasian Indonesia, Bandung: Angkasa.
Sitio, Arifin, dan Halomoan Tamba. 2001, Koperasi: Teori dan Praktik, Jakarta:
Erlangga.
Perpustakaan Unika
Jogiyanto, H.M. 1998, Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer,
Yoyakarta: BPFE.
Novian, Agung. 2004, Panduan Microsoft Visual Basic, Yogyakarta: ANDI.
Kurniadi, Adi. 2000, Pemrograman Microsoft Visual Basic 6, Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Arifin, Mohammad. 2000, “Pem anfaatan DAO (Data Access Object) Visual
Basic Pada Aplikasi Pemrograman Database” , Gematika Jurnal
Manajemen Informatika, Jilid 2, Nomor 3, hal 12.
Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. 2004, Manajemen, Edisi ke-7, Jakarta: PT
INDEKS Kelompok Gramedia.
Perpustakaan Unika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar