Nama : Anggiat lazuardi imani
Nim : 14.230.0001
Dosen : Hari Agung B, M.Kom
Studi Kasus Sistem Informasi
Shuttle Express
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran utama aplikasi sistem informasi dalam bisnis
adalah untuk memberikan dukungan efektif atas strategi perusahaan agar
dapat memperoleh keunggulan kompetitif. Peran strategis sistem informasi
melibatkan penggunaan tehnologi informasi adalah untuk mengembangkan
berbagai produk, layanan dan kemampuan yang dapat memberikan keunggulan
yang besar bagi perusahaan atas tekanan kompetitif dalam pasar global. Hal ini
menciptakan sistem informasi strategis yang mendukung atau membentuk posisi
kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis. Dengan kata lain, perpaduan
sistem informasi dengan tehnologi informasi dapat membantu organisasi
dalam hal:
1. Memperoleh
keunggulan kompetitif
2. Mengurang
kelemahan kompetitif
3. Memenuhi tujuan
srategis perusahaan
Perusahaan dapat bertahan hidup dan berhasil dalam
jangka panjang hanya jika perusahaan tersebut berhasil mengembangkan
strategi untuk menghadapi tekanan kompetitif yang membentuk struktur persaingan
dalam dunia usaha.
Dalam model klasik Michael Porter mengenai
strategi kompetitif, Bisnis apapun yang ingin bertahan hidup dan
berhasil harus mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai strategi
untuk secara efektif mengatasi:
1. Persaingan dari
para pesaing dalam industrinya
2. Ancaman pemain
baru dalam industri dan pasarnya
3. Ancaman yang
dihadapi karena adanya produk pengganti yang dapat mengambil pangsa pasar
4. Daya tawar
pelanggan
5. Daya tawar
pemasok.
Dalam menerapkan strategi bisnis yang kompetitif,
perlunya penerapan system informasi bagi perusahaan. Karena sistem
informasi memiliki peran strategis antara lain:
v Hasil potensial dari penggunaan strategi sistem
informasi Meningkatkan efisiensi operasional
v Memperkenalkan inovasi bisnis
v Membangun sumber informasi strategis
v Meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya
operasi produksi atau jasa baru
v Meningkatkan kualitas dan fitur produk serta jasa.
v Meningkatkan proses operasional dan lingkungan kerja.
Yang efektif dan efisien.
Shuttle Express merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang transportasi darat yang Pada awal bisnisnya, Shuttle Express
hanya menggunakan sistem informasi secara manual yang kemudian
berkembang menggunakan komputer namun dengan tehnologi yang masih terbatas.
Pada tahun 1995 Shuttle Express hanya menggunakan PC yang didukung oleh aplikasi
pengolahan data base. Namun seiring tuntutan pelanggan yang telah memiliki kepercayaan
dan kepuasan terhadap layanan Shuttle Express, dan dalam upaya untuk meningkatkan
kualitas layanan serta strategi kompetitif dalam dunia usaha, Shuttle Express
mengubah sistem informasi yang semula bersifat internal menjadi bersifat “in
and out”. Yaitu menerapkan system informasi pada semua kegiatan
bisnis termasuk kegiatan pemesanan baik oleh 1 konsumen maupun banyak
konsumen secara on line dalam waktu yang bersamaan. Hal ini
membawa dampak keunggulan yang sangat besar bagi Shuttle Express.
Seluruh kegiatan operasional perusahaan berjalan secara efektif dan efisien
serta memberikan kepuasan yang tinggi bagi para pengguna jasa.
B. Perumusan
Masalah.
Tantangan yang dihadapi Shuttle Express untuk
memberikan layanan jasa secara cepat dan tepat dalam setiap kegiatan
bisnis baik yang bersifat operasional maupun internal
(penjadwalan dan pengelolaan data base),dalam memberikan kepuasan bagi para
pelanggan/pengguna jasa, mendorong shuttle Express untuk menerapkan strategi
sistem informasi dalam upaya mengakomodasikan kebutuhan perusahaan untuk dapat
beroperasi secara efektif dan efisien.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk lebih memahami
Pengertian Sistem Informasi dan manfaatnya bagi perusahaan dalam mencapai
keunggulan kompetitif dalam dunia usaha.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Sistem
Informasi
Menurut O’Brien (2010) pengertian sistem secara
sederhana adalah kumpulan komponen yang saling berhubungan dengan batas
definisi yang jelas, bekerja bersama untuk mencapai tujuan umum. Sistem
Informasi adalah kombinasi teroganisir dari manusia, hardware, software, jaringan
komunikasi, sumber data, dan prosedur yang menyimpan, mengubah, dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
2. Komponen Sistem
Informasi
Model sistem informasi (Gambar 1) menggambarkan
kerangka konseptual tentang komponen utama dan aktivitas sistem
informasi. Sebuah sistem informasi bergantung pada sumber daya manusia
(pengguna akhir dan spesialis), hardware (mesin dan media), software
(program dan prosedur), data (data dan basis pengetahuan), dan jaringan
(media komunikasi dan dukungan jaringan) untuk melakukan aktivitas input,
processing, output, storage, dan control yang mentransformasi
sumber daya data kedalam produk informasi. Model sistem informasi
membantu mengikat antara komponen utama dan aktivitas dari semua jenis
sistem informasi. Hal ini menjadi sebuah kerangka kerja yang menekankan pada
empat konsep utama, yaitu :
a. Manusia, hardware, software, data, network yang merupakan 5
sumber daya utama dari sistem informasi
b. Sumber daya manusia termasuk pengguna dan spesialis, sumber daya hardware
terdiri dari mesin dan media, sumber daya software terdiri dari
program dan prosedur, sumber daya data terdiri dari data dan basis pengetahuan,
dan sumber daya network terdiri dari media komunikasi dan jaringan.
c. Sumber daya data ditransformasi melalui aktivitas proses informasi kedalam
berbagai produk informasi bagi pengguna akhir.
d. Proses
informasi yang terdiri dari kegiatan sistem dasar yaitu input, processing,
output, storage, dan control.
3. Sumber Daya
Sistem Informasi
Sebuah sistem informasi terdiri dari 5 jenis
sumber daya utama, yaitu :
a. Sumber Daya Manusia
ü Pengguna akhir ( Pengguna atau klien )
Pengguna
adalah orang yang menggunakan produk sistem informasi atau informasi. Mereka
dapat menjadi pelanggan, sales, insinyur, pramuniaga, akuntan, atau manajer dan
ditemukan pada semua level organisasi. Pada kenyataannya, sebagian besar dari
kita adalah pengguna akhir sistem informasi. Banyak dari pengguna akhir
dibisnis adalah knowledge workers yang merupakan orang yang menghabiskan
banyak waktu mereka mengkomunikasikan dan mengkolaborasikan ditim atau kelompok
kerja untuk menciptakan, menggunakan, dan mendistribusikan informasi.
ü Spesialis sistem informasi
Spesialis adalah orang yang mengembangkan dan
mengoperasikan sistem informasi. Mereka adalah sistem analis, pengembang
software, operator sistem, teknikal, dan manajerial lainnya. Singkatnya sistem
informasi berdasarkan permintaan pengguna akhir lalu pengembang software
menciptakan program komputer berdasarkan spesifikasi sistem analis, dan
operator sistem membantu memonitor dan mengoperasikan sistem komputer dan
jaringan yang besar.
b. Sumber Daya Hardware
Konsep sumber
daya hardware termasuk semua peralatan fisik dan material yang digunakan
dalam proses informasi. Secara khusus, tidak hanya mesin dan komputer serta
peralatan lainnya, tetapi juga semua media data berupa objek berwujud
yang dicatat dari lembar kertas ke disket optik atau magnetik. Contoh hardware
komputer berdasarkan sistem informasi adalah :
·
Sistem komputer
·
Perangkat komputer
c. Sumber Daya
Software
Sumber daya software
termasuk semua kelompok intruksi pengolahan informasi. Konsep umum
perangkat lunak tidak hanya mencakup intruksi pengoperasian yang disebut
program, yang secara langsung mengontrol hardware computer, tetapi juga
intruksi pengolahan informasi yang disebut prosedur. Berikut contoh sumber daya
software :
·
Software sistem, seperti program sistem
operasi yang mengontrol dan mendukung operasi sistem komputer. Microsoft
Windows adalah contoh dari sistem operasi komputer yang terkenal.
·
Software aplikasi, merupakan program yang
langsung memproses penggunaan komputer oleh pengguna akhir. Contohnya, analisis
sales, upah, dan program pengolahan kata.
·
Prosedur, merupakan intruksi operasi bagi
orang yang akan menggunakan sebuah sistem informasi.
d. Sumber Daya
Data
Pengertian data
lebih daripada raw material pada sistem informasi. Konsep sumber daya
data diperluas oleh manajer dan para professional sistem informasi. Mereka
menyadari bahwa data merupakan sumber daya organisasi yang berharga. Konsep
data sebagai sumber daya organisasi dihasilkan dalam berbagai perubahan di
organisasi modern. Sebelumnya data diambil hasil dari hasil transaksi umum,
namun saat ini data disimpan, diproses, dan dianalisis menggunakan aplikasi software
canggih yang mengaitkan hubungan kompleks antara penjualan, pelanggan,
kompetitor, dan pasar.
Data bisa
berbagai bentuk, termasuk data alfa numerik yang terdiri dari angka, kata, dan
karakter lainnya yang menjelaskan transaksi bisnis dan peristiwa lainnya; data
teks yang terdiri dari kalimat dan paragraph dan ditulis dalam komunikasi
tertulis; data gambar seperti grafik, fotografi, dan gambar video, data audio,
termasuk suara manusia dan suara lainnya.
Sumber daya
data pada sistem informasi biasanya diorganisir, disimpan, dan diakses oleh
berbagai teknologi manajemen sumber daya data kedalam :
·
Database yang menyimpan pengolahan dan pengorganisasian data
·
Basis pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuk seperti
fakta, aturan, dan contoh kasus mengenai praktik bisnis yang sukses.
e. Sumber Daya
Jaringan
Teknologi
komunikasi dan jaringan seperti internet, intranet, dan extranet merupakan hal
yang penting terhadap kesuksesan bisnis dan perdagangan komersial dari seluruh
jenis organisasi dan komputer organisasi berdasarkan sistem informasi. Jaringan
telekomunikasi terdiri dari komputer, prosesor komunikasi, dan alat lainnya
yang dihubungkan oleh media komunikasi dan dikontrol oleh software komunikasi.
Konsep sumber daya jaringan menekankan bahwa teknologi komunikasi dan jaringan
merupakan komponen sumber daya yang mendasar dari semua sistem informasi.
Sumber daya jaringan termasuk :
·
Media Komunikasi. Contohnya kabel fiber optik, microwave, selular,
teknologi wireless satelite.
·
Infrastruktur Jaringan. Kategori umum ini menekankan bahwa banyak hardware,
software, dan teknologi data dibutuhkan mendukung operasi dan penggunaan
jaringan komunikasi. Contoh prosesor komunikasi adalah modem dan prosesor
internetwork, dan software kontrol komunikasi, seperti sistem operasi jaringan,
dan paket browsing internet.
4. Aktivitas
Sistem Informasi
Terdapat 5
aktivitas dasar pengolahan informasi dalam sistem informasi, yaitu:
a. Sumber Daya
Input Data (Input)
Data mengenai
transaksi bisnis dan transaksi lainnya harus diambil dan disiapkan untuk
diproses dengan kegiatan dasar entri data merekam dan mengedit. Pengguna akhir
biasanya merekam data tentang transaksi pada beberapa jenis medium fisik,
seperti paper, atau memasukkan secara langsung kedalam sistem komputer. Hal ini
biasanya termasuk berbagai kegiatan mengedit untuk memastikan bahwa data yang
telah dicatat benar. Saat data dimasukkan harus ditransfer kedalam machine
readable media, seperti disket atau tape hingga saat pemrosesan.
b. Pemrosesan Data
kedalam Informasi (Processing)
Data biasanya
dimanipulasi dengan kegiatan kalkulasi, perbandingan, pengurutan, klasifikasi,
dan penjumlahan. Kegiatan mengorganisasi, menganalisis, dan memanipulasi data
lalu mengkonversi data kedalam informasi oleh pengguna akhir. Kualitas data
disimpan dalam sistem informasi dan harus dijaga dengan proses koreksi dan
pembaharuan (updating) secara terus-menerus.
c. Output Produk
Informasi (Output)
Informasi dalam
berbagai bentuk ditransmisi ke pengguna akhir dan membuat ketersediaan dalam
kegiatan output. Tujuan sistem informasi adalah menghasilkan produk informasi
yang tepat bagi pengguna akhir. Produk informasi yang umum adalah tampilan
video, dokumen kertas, dan balasan audio yang menyediakan pesan, formulir,
laporan, daftar, tampilan grafik, dll.
d. Penyimpanan
Data, Model, dan Pengetahuan Sumber Daya (Storage)
Penyimpanan adalah sistem komponen utama dari sistem
informasi. Penyimpanan merupakan kegiatan sistem informasi yang mana sumber
daya data dan informasi disimpan dalam sebuah cara pengorganisasian untuk
selanjutnya dipergunakan. Sumber daya data dan informasi yang penting dari
sebuah organisasi biasanya disimpan oleh sistem informasi dalam bentuk berikut :
·
Database, yaitu proses penyimpanan dan
organisasi data yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pengguna akhir.
·
Basis Model, yaitu menyimpan model konseptual, matematik, dan logika yang
menyatakan hubungan bisnis, perhitungan rutin, atau teknik analisis.
·
Basis Pengetahuan, yaitu menyimpan pengetahuan berupa subjek dalam berbagai
bentuk seperti fakta atau peraturan.
e. Kontrol Kinerja
Sistem (Control)
Sebuah sistem
informasi seharusnya menghasilkan umpan balik mengenai kegiatan input,
processing, output, dan storage. Umpan balik ini harus diawasi dan
dievaluasi untuk menentukan jika sistem memperlihatkan hasil standar. Lalu
aktivitas sistem harus disesuaikan sehingga produk informasinya tepat
diproduksi bagi pengguna akhir.
5. Jenis Sistem
Informasi
Sistem
informasi dikategorikan ke dalam dua peran utama yaitu :
1. Sistem
Pendukung Operasional (Operations Support Systems)
Sistem
informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan dan digunakan
dalam operasi bisnis. Contohnya sistem pendukung operasional menghasilkan
berbagai produk informasi untuk pengguna internal dan eksternal yang tidak
menekankan produk informasi spesifik sehingga dapat digunakan oleh manajer.
Pengolahan lebih lanjut oleh sistem informasi manajemen biasanya dibutuhkan.
Peran sistem pendukung operasional adalah memproses transaksi bisnis,
mengontrol proses industri, mendukung komunikasi dan kolaborasi perusahaan,
serta mengupdate database perusahaan secara efisien. Sistem pendukung operasional
terdiri dari :
· Sistem Proses Transaksi (Transaction Processing Systems) Proses data
yang dihasilkan dari transaksi bisnis, mengupdate database operasional, dan
menghasilkan dokumen bisnis. Contohnya : proses inventori dan penjualan, sistem
accounting.
· Proses Sistem Kontrol (Process Control Systems)
Proses monitor dan kontrol
industri. Contohnya : penyulingan minyak bumi, pembangkit listrik, sistem
produksi baja.
· Sistem Kolaborasi Perusahaan (Enterprise Collaboration Systems)
Tim pendukung, kelompok kerja,
dan kolaborasi serta komunikasi perusahaan. Contohnya : sistem e-mail, chat,
dan video conference.
2. Sistem
Pendukung Manajemen (Management Support Systems)
Saat aplikasi
sistem informasi fokus pada penyediaan informasi dan dukungan untuk keefektifan
pembuat keputusan oleh manajer, disebutnya sistem pendukung manajemen. Secara
konsep, beberapa tipe major dari sistem informasi mendukung berbagai tanggung
jawab pembuat keputusan, yaitu :
· Sistem Informasi Manajemen (Management Information Systems - MIS)
Menyediakan informasi dalam bentuk laporan spesifik dan display untuk mendukung
pembuat keputusan bisnis. Contohnya : analisis penjualan, performance produksi,
dan sistem laporan tren biaya
· Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems - DSS)
Menyediakan dukungan interaktif ad hoc untuk proses pembuat keputusan manajer
dan profesional bisnis lainnya. Contohnya : pelabelan harga produk, estimasi
keuntungan, dan sistem analisis resiko.
· Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information Systems - EIS)
Menyediakan informasi kritis dari MIS, DIS, dan sumber daya lainnya yang
disesuaikan terhadap kebutuhan informasi eksekutif. Contohnya : sistem untuk
mempermudah akses analisis performance bisnis, aksi kompetitor, dan
pengembangan ekonomi untuk mendukung perencanaan strategis.
B. Studi Kasus :
Shuttle Express
Shuttle Express
didirikan pada tahun 1979, bermula dari keinginan manajemen San Juan Airlines
untuk menyediakan jasa transpotasi darat yang mengedepankan Keselamatan,
Pelayanan dan Kehandalan (Safety, Service and Reliability). San Juan Airlines
adalah perusahaan penerbangan komuter tertua yang dikenal sebagai perusahaan
penerbangan yang paling handal dan aman. Berbekal reputasi dari San Juan
Airlines dan hasil studi mengenai transportasi darat di AS saat itu, maka
Shuttle Express didirikan dengan mengadopsi budaya keselamatan (safety) serta
profesional dari San Juan Air. Keselamatan, Pelayanan dan Kehandalan (safety,
service and reliability ) merupakan moto Shuttle Express yang menjadi dasar
dalam pelaksanaan operasi bisnisnya. Moto ini membawa pengaruh terhadap pilihan
strategi bisnis dari Shuttle Express dari tahun ke tahun.
Di sisi
keselamatan Shuttle Express menekankan pada kelengkapan peralatan keselamatan
dari armadanya, dan para pengemudinya selalu diwajibkan untuk mengemudi dengan
aman dan selamat (defensive driving). Shuttle Express sangat
memperhatikan pelayanan kepada pelanggan. Untuk memenangkan persaingan dengan
perusahaan sejenis, Shuttle Express selalu memperhatikan hal-hal yang mendasar
dan sederhana seperti mobil selalu dalam keadaan bersih, pegawai berseragam
lengkap, membuka pintu, membawakan bagasi penumpang dan detail
perhatian-perhatian lainnya dari pengemudi dan staff perusahaan kepada
pelanggannya. Kehandalan dicapai dengan memperhatikan ketepatan waktu, skedul
pengemudi, jadwal perjalanan dan ketepatan dalam memenuhi permintaan pelanggan.
Untuk mendeliver tujuan-tujuan diatas, Shuttle Express terus memperbaiki proses
dan sistem bisnisnya.
Pertumbuhan
perusahaan dari sisi jumlah armada, pegawai, dan pelanggan dikombinasikan
dengan perubahan-perubahan lingkungan eksternal mengakibatkan proses dan sistem
bisnis yang tadinya sangat mendukung, sejalan dengan pertumbuhan berubah
menjadi kendala bagi perusahaan untuk berkembang. Manajemen Shuttle Express
menyadari hal ini, Salah satu enabler yang mereka gunakan untuk
mengantisipasai perubahan-perubahan dan tetap mencapai tujuan-tujuan perusahaan
adalah melalui penerapan teknologi informasi. Dengan penerapan teknologi yang
tepat kemampuan Shuttle Express untuk menangkap peluang pasar dengan efektif
dan menguntungkan semakin besar.
C. SI dan Matrik SI Shuttle Express
Tahun 1994
Tantangan yang
dihadapi oleh Shuttle Express di tahun 1994 adalah bagaimana meningkatkan
kecepatan dan ketepatan dalam proses penerimaan order, penjadwalan dan
pengelolaan data base. Penerapan strategi TI pada masa itu disajikan dalam
matrik sistem informasi di bawah ini. Dari tabel tersebut terlihat bahwa
pemanfaatan teknologi informasi di tahun 1995 masih terbatas pada PC yang
didukung oleh aplikasi pengolahan data base. Di tahun tersebut, infrastrktur TI
seperti ini sudah mampu mengkomodasi kebutuhan perusahaan untuk tetap beroperasi
secara effisien dan efektif.
Matrik Sistem
Informasi Shuttle Express di tahun 1995
Sejak sistem informasi tersebut dilaksanakan Shuttle
Express telah berhasil menangani lebih dari 695.000 pesanan. 75 armada Shuttle
Express membawa lebih dari 7.500 pelanggan setiap harinya dari dan menuju
bandara. Rute perjalanan yang biasanya ditempuh dalam 8 jam kini dapat ditempuh
dengan waktu yang jauh lebih singkat yaitu 3 jam. Jumlah karyawan pun lebih
effisien, misalnya dispatcher yang semula berjumlah 3 dispatcher per shift,
kini cukup 2 dispacther di pagi hari dan 1 dispacther di siang hari. Keuntungan
lainnya dari penerapan sistem informasi tersebut diantaranya ketepatan waktu
dan ketapatan dalam memenuhi permintaan pelanggan jauh meningkat, dibandingkan
dengan masa-masa dimana perusahaan menerapkan papan magnet dan sistem reservasi
manual. Pada tahun 2008, Shuttle Express telah berhasil meningkatkan jumlah
pelanggan yang dapat dilayaninya menjadi 714.000.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kemampuan
Shuttle Express untuk tetap menetapkan harga yang wajar dari pelayanan armada
shuttlenya. Hal ini menunjukkan bahwa Shuttle Express telah berhasil memilih
teknologi yang tepat dan investasi yang ditanamkan mampu ditutupi dengan
bertambahnya revenue karena kemampuan dari Shuttle Express untuk melayani
penumpang yang semakin membesar. Fakta-fakta diatas tersebut menunjukkan bahwa
penerapan teknologi sistem informasi yang tepat mampu mendukung pertumbuhan
bisnis dan kemampuan bersaing dari Shuttle Express.
Penerapan teknologi informasi oleh Shuttle Express di
tahun 1995 tidak terlepas dari bagaimana perusahaan mengantisipasi
perubahan-perubahan yang terjadi di dalam di luar lingkungan bisnisnya. Tujuan
bisnis dari perusahaan berusaha dicapai dalam kerangka moto yang mereka miliki
yaitu Safety, Service dan Reliability (Keselamatan, Pelayanan dan Kehandalan).
Setiap upaya yang mereka lakukan guna mengantisipasi pertumbuhan dan perubahan,
serta mencapai tujuan bisnis tidak pernah terlepas dari bagaimana upayaupaya
tersebut mampu meningkatkan Keselamatan, Pelayanan dan Kehandalan dari sistem
dan operasional perusahaan.
D. SI dan Matrik SI Shuttle Express
Tahun 2013
Di dalam dunia
bisnis tidak ada yang kekal kecuali perubahan. Demikian halnya dengan bisnis
dari Shuttle Express. Inovasi teknologi informasi dari Suttle Express terus
berlanjut seiring perkembangan teknologi baru, tantangan dan peluang yang
dihadapi dalam operasi bisnis sehari-hari. Setelah 19 tahun berlalu, kini
Shuttle Express beroperasi dengan cara dan sistem yang jauh berbeda. Banyak
teknologi yang sebelumnya tidak pernah diterapkan kini menjadi hal yang umum.
Beberapa teknologi baru yang diadopsi Shuttle Express diantaranya:
· E-commerce dan Internet reservation
· ALERT system
· Data Back Up System
· HWeb Mobile Data Terminal
· GPS Fleet Tracking
Matriks sistem informasi dari Shuttle Express di tahun
2012 dapat dilihat pada table dibawah ini. Dari tabel tersebut jelas terlihat
bahwa Shuttle Express adalah perusahaan yang dinamis dan adaftif dalam
mengadopsi teknologi baru untuk memecahkan permasalahan bisnis di dalam
operasinya.
Matrik Sistem
Informasi Shuttle Express di tahun 2013
a. E-commerce dan
Internet Reservation
Saat ini tingkat kepemilikan komputer dan smartphone
semakain merata. Pelanggan dimanjakan dengan kebebasan dan fleksibilitas untuk
melakukan reservasi dan pembelian dimanapun mereka berada sejauh mereka
terhubung dengan internet. Bagi perusahaan keberadaan internet telah
menghilangkan kendala dan keterbatasan geografis dan waktu. Internet
memungkinkan perusahaan untuk memperluas jangkauan pasarnya dengan biaya
relatif murah.
Shuttle Express telah menerapkan sistem reservasi yang
dibundle dengan pembayaran online menggunakan kredit card. Untuk menjamin
keamanan jaringan akses pelanggan diproteksi dengan secure SSL connection.
Dengan sistem reservasi ini, pelanggan dapat melakukan reservasi kapan saja dan
dari mana saja di seluruh dunia dengan aman dan nyaman. Melalui akses internet
pula, para pelanggan dapat melakukan pemesanan jasa dan produk berikut:
· Share Ride and exclusive van service
· Town Car-Limo service
· Cruise transfers
· Convention transfers
· Wine tasting - Special Event: Saint Nicks Open House Dec 1-2
· Seattle sightseeing tours and charters
b. ALERT system
Sistem ALERT
merupakan aplikasi yang digunakan oleh Shutle Express untuk mendukung proses
reservasi, dispatching, penagihan dan pelaporan (reporting). Dengan adanya sistem
ini Shuttle Express dapat beroperasi lebih cepat, akurat, handal dan nyaman
bagi pelanggan dan karyawannya.
1. Sistem
Reservasi
Sistem Reservasi di dalam ALERT memberikan informasi
utama yang diperlukan untuk memproses pesanan pelanggan dengan cepat dan tepat.
Data yang diinput selama proses reservasi akan disimpan di dalam data base.
2. Sistem
Dispatching
Sistem Dispaching merupakan kelanjutan dari proses
reservasi. Data reservasi akan digunakan oleh sistem dispacher untuk
mengalokasikan dan mendistribusikan pemesanan kepada unit armada dan pengemudi.
Sistem akan menghitung secara otomatis dengan algoritma transportasi untuk
mendapatkan jadwal dan pembagian rute yang paling effisien. Dengan adanya
sistem ini proses pembagian rute dan penjadwalan menjadi lebih cepat dan
akurat. Kesalahan-kesalahan yang kerapkali timbul karena menggunakan manual
proses dapat diminimalkan.
c. Data Back Up
System
Data Back Up system bertujuan untuk menyimpan
data-data penting yang dibutuhkan oleh Shuttle Express. Back up data akan
digunakan jika data utama yang digunakan disistem mengalami kerusahan (corupt).
Kerusakan data dalam sistem yang sudah terkomputerisasi dapat melumpuhkan
aktifitas bisnis dari perusahaan, dengan adanya back up system tersebut Shuttle
Express memiliki Business Continuity Plan (BCP), sehingga pada situasi apapun
pelayanan kepada pelanggan tidak akan terhenti.
d. HWeb Mobile
Data Terminal
Mobile Data Terminal (MDT) digunakan oleh pengemudi
untuk menerima pesan, memonitor jadwal dan reservasi, melakukan transaksi
pembayaran dan rekonsiliasinya serta berbagai aktifitas lain yang dilakukan
oleh pengemudi. Penerapan dari MDT memerlukan sosialisai yang sangat
terstruktur dan efektif, agar para pengemudi dapat memanfaatkan fungsi-fungsi
yang tersedia dengan baik dan berdaya guna.
Beberapa fitur yang terdapat dalam MDT adalah:
· GPS Integration
· Reservation Detail Displa
· 2-Way Messaging
· Quick Respond Capable
· Credit Card Capture
· Bar Code Scan Capable
· Driver Self-Reconciliation
· Thermal Printer
e. GPS Fleet
Tracking
Teknologi GPS pada awalnya adalah teknologi yang
dimiliki oleh militer di Amerika Serikat. Kini teknologi ini tersedia dan dapat
digunakan untuk kepentingan bisnis dan umum. Teknologi GPS sangat mendukung
operasi banyak perusahaan logistik dan transportasi. Dengan adanya teknologi
ini kantor pusat dapat memonitor posisi, arah dan keceptan kendaraaan secara
real time. Teknologi GPS memanfaatkan kemampuan satelit untuk mendeteksi arah,
kecepatan dan posisi dari kendaraan. Data yang diperoleh oleh satelit akan
ditransmisikan melalui jaringan telpon atau jaringan komunikasi lainnya yang
tersedia.
Manfaat teknologi GPS bagi Shuttle Express diantaranya
adalah:
ü Kantor pusat dapat memonitor keberadaan dan posisi
dari armada yang dimilikinya, sehingga reservasi baru dapat dialoksikan dengan
cepat dan tepat kepada armada yang terdekat.
ü GPS dapat digunakan sebagai alat untuk memonitor dan mengevaluasi
disiplin pengemudi dalam hal kepatuhan terhadap misalnya kecepatan maksimum
berkendara. Hal ini sangat mendukung implementasi dari moto Shuttle Express
terkait Safety (Keselamatan).
ü GPS juga memungkinkan departemen pelayanan pelanggan
untuk memberikan informasi yang akurat terkait keberadaan dan perkiraan
kedatangan kendaraan kepada para pelanggannya.
Jika kita menggunakan klasifikasi sistem informasi
yang dikemukan oleh O’Brien (2005), maka sistem informasi yang
diaplikasikan oleh Shuttle Express pada tahun 2013 ini terdiri atas:
1. Operations
Support System
a. Specilaized
Processing system:
ü Expert system: memberikan rekomendasi penjadwalan yang
effisien
ü Strategic information system: database perilaku
konsumen
ü Functional business system: database karyawan dan
payroll
b. Transaction
Processing System: sistem reservasi dan billing
c. Process Control
System: GPS Fleet Tracking
d. Enterprise
Collaboration System: system reservasi, dispatcher dan MDT yang terintegrasi
2. Management
Support System
a. Management
informations system: Laporan-laporan operasional
b. Decision
Support System: Laporan keberadan dan availability dari kendaraan dan pengemudi
secara real time
c. Executive
Informations system: Data-data pelanggan dan perilakunya diolah dan disimpan di
dalam server, dan digunakan oleh top manajemen dalam membuat strategi
pemasaran.
d. Specialized
Processing system: expert system yang memberikan rekomendasi rute tercepat
berdasarkan teknologi GPS dan data historis yang diinput ke dalam data base
sistem pakar.
BAB III
KESIMPULAN
Melalui Matrik Sistem Informasi Shuttle Express tahun
2012, bisa kita lihat bahwa sistem informasi pada tahun 2013 sangat mengalami
kemajuan yang besar bila dibandingkan dengan Matrik Sistem Informasi Shuttle
Express tahun 1995. Dari kolom-kolom yang terdapat pada matrik tersebut yaitu
hardware, software, manusia, data dan informasi menggambarkan dengan jelas
perkembangannya. Pada tahun 1995, pemasukan data hanya bisa dilakukan oleh agen
yang terkoneksi. Sedangkan pada tahun 2013 pelanggan juga bisa langsung
melakukan pemesanan langsung menggunakan PC maupun gadget yang tersambung
melalui jaringan internet tanpa terbatas ruang dan waktu.
Dari sisi operasional Shuttle Express, operator sistem
bisa memonitor keberadaan dan kedisplinan pengemudi secara real time dari
informasi yang dikirimkan oleh GPS yang terdapat pada kendaraan melalui sistem
GPS Fleet Tracking. Sehingga operator bisa memberikan informasi yang akurat
kepada pelanggan terkait dengan keberadaan dan perkiraan kedatangan kendaraan.
Sistem informasi Shuttle Express mengalami perubahan
dari tahun ke tahun sesuai dengan kondisi dan kebutuhan serta ketersedian
teknologi informasi pada saat sistem informasi itu dikembangkan dan
diimplementasikan. Berdasarkan analisa dari data-data yang tersedia dapat
dilihat bahwa perencanaan pengembangan dan pengimplementasian sistem informasi
didasari oleh kebutuhan organisasi serta memanfaatkan teknologi informasi yang
tersedia dengan tepat.
Dari pembahasan studi kasus Shuttle Express yang
terdapat di BAB II, bisa diambil kesimpulan bahwa, untuk sebuah organisasi
bisnis, pengembangan dan pengimplementasian Sistem Informasi yang tepat akan
menghasilkan manfaat yang sangat besar dalam meningkatkan keunggulan kompetitif
dan berpengaruh kepada menangkap peluang pasar serta meningkatkan keutungan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/12230747/Peran-Sistem-Informasi-Manajemen-Dalam-
Pengambilan-Keputusan-Organisasi
http://kundang.blog.esaunggul.ac.id/
http://www.shuttleexpress.com/
O’Brien, JA. 1991. Introduction to Information
Systems in Business Management. Sixth Edition. Irwin Homewood, II. 60430
Boston
O’Brien, JA and George Marakas. 2010. Introduction
to Information Systems. Fifteenth Edition. McGraw-Hill International
Edition.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar